Lihat ke Halaman Asli

khumaediimam

Teruslah menebar kebaikan, karena kebaikan yang mana yang diridhai, tiada kita tahu

Dusta

Diperbarui: 23 November 2020   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Uraian kata-katamu indah dan manis, membuai jutaan orang terhipnotis. Hingga rela mereka menghambakan diri, memuja-mencinta bahan merelakan segalanya.

Komat-kamit lidahmu begitu tajam, menghujam masuk ke relung hati, hati yang sedang dirundung duka nan kelam. Memberi secercah cahaya pada kenyataan suram.

Oh..suaramu menarik simpati. Penawar isi hati. Memelas tak menyakiti. Membuka jalan pikiran yang telah lama mati. 

Lidahmu pandai terlatih. Melontarkan pesan-pesan bak tanpa pamrih. 

Tapi, ternyata dusta...semua terbalik. Semua terungkap tak seindah kenyataannya. Pahit, busuk, tak ubahnya bualan penipu yang meringkuk. 

Sungguh ku tertipu. Sungguh kau mendusta. Semua tak nyata, hanya sandiwara. Meraup simpati dan rasa saja.

O...dusta, sudahi saja dustamu itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline