Lihat ke Halaman Asli

Khoirul Taqwim

Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Mawar Menunggu Hujan

Diperbarui: 7 September 2022   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak sore mawar menunggu hujan
Hujan tak nampak sudah lama
Terlihat kering tanah-tanah yang dulu basah
Kini kering kerontang
Hujan sudah lama tak dikirim dari langit

Mawar menunggu hujan
Terasa hilang hujan sudah beberapa bulan
Jika hujan tak datang
Mawar akan layu bersama pepohonan
Daun-daun juga akan kering
Sungguh mawar menunggu hujan
Saat hujan tak menampakkan wajahnya

Mawar menunggu hujan
Hujan bersembunyi di balik kabut awan
Awan yang terus hadir menyembunyikan hujan
Hingga hujan tak menampakkan wajahnya
Layu mawar yang lama tak tersiram air hujan
Begitu juga pepohonan dan dedaunan menjadi kering kerontang

Mawar menunggu hujan
Bersama tanah-tanah yang gersang
Sudah berbulan-bulan hujan tak datang
Kapan hujan akan menyapa bumi
Karena bumi sudah lama merindukan hujan dari langit
Terasa bumi tanpa hujan
Kering kerontang tanah-tanah yang dahulu basah

Mawar menunggu hujan
Hujan tetap saja tak datang
Hingga waktu yang lama
Mawar menjadi layu
Karena hujan tak kunjung hadir membasahi semesta
Hingga pada akhirnya
Mawar menjadi kering dan layu
Hujan yang di tunggu tak menampakkan wajahnya
Hujan masih bersembunyi dibalik awan yang tebal dan menghitam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline