Mohon tunggu...
Khoirul Taqwim
Khoirul Taqwim Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta

Peneliti Tentang Kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar Menunggu Hujan

7 September 2022   07:04 Diperbarui: 7 September 2022   07:11 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak sore mawar menunggu hujan
Hujan tak nampak sudah lama
Terlihat kering tanah-tanah yang dulu basah
Kini kering kerontang
Hujan sudah lama tak dikirim dari langit

Mawar menunggu hujan
Terasa hilang hujan sudah beberapa bulan
Jika hujan tak datang
Mawar akan layu bersama pepohonan
Daun-daun juga akan kering
Sungguh mawar menunggu hujan
Saat hujan tak menampakkan wajahnya

Mawar menunggu hujan
Hujan bersembunyi di balik kabut awan
Awan yang terus hadir menyembunyikan hujan
Hingga hujan tak menampakkan wajahnya
Layu mawar yang lama tak tersiram air hujan
Begitu juga pepohonan dan dedaunan menjadi kering kerontang

Mawar menunggu hujan
Bersama tanah-tanah yang gersang
Sudah berbulan-bulan hujan tak datang
Kapan hujan akan menyapa bumi
Karena bumi sudah lama merindukan hujan dari langit
Terasa bumi tanpa hujan
Kering kerontang tanah-tanah yang dahulu basah

Mawar menunggu hujan
Hujan tetap saja tak datang
Hingga waktu yang lama
Mawar menjadi layu
Karena hujan tak kunjung hadir membasahi semesta
Hingga pada akhirnya
Mawar menjadi kering dan layu
Hujan yang di tunggu tak menampakkan wajahnya
Hujan masih bersembunyi dibalik awan yang tebal dan menghitam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun