Lihat ke Halaman Asli

Kharisma NurBaety

Universitas PGRI Semarang

Pandemi Mengakibatkan Kegiatan Pembelajaran di Sekolah Dasar Menjadi Tidak Optimal

Diperbarui: 16 Juni 2021   23:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Adanya Virus covid-19 yang pertama muncul di daerah Wuhan China, kini telah menyebar di Negara Indonesia yang sangat berdampak sekali bagi seluruh warga Indonesia, dampaknya mulai dari perekonomian, terjadinya pemecatan bagi pegawai-pegawai karena pengurangan jumlah karyawan dan sekolah juga ikut berdampak karena virus covid-19 yang semakin hari semakin menyebar.

Kegiatan mengajar yang seharusnya dilakukan di sekolah kini berubah menjadi kelas online atau sering disebut dengan daring, dimana sekoah menerapkan pembelajaran dengan melalui applikasi Zoom, Meet, Wahtshapp Grup untuk virtual hal ini membantu guru dalam hal pemberian materi pembelajaran untuk peserta didik. 

Kegiatan seperti ini sangat membuat peserta didik menjadi malas karena kegiatan pembelajaran yang motonon, pemberian tugas yang terus -- menerus, dan hal ini akan mengakibatkan peserta didik malas untuk sekolah, terutama pada jenjang Sekolah Dasar yang berada pada daerah terpencil pasti akan kesusahan akan mengatasi hal ini karena kondisi sinyal yang kurang.

Beberapa peserta ddik / wali murid yang tidak memiliki handphone, peserta didik yang tidak mengerti cara penggunaan beberapa applikasi penunjang kegiatan belajar online dan beberapa wali murid merasa kesulitan untuk membeli kuota karena uang yang dimilikinya sangat minim. 

Akibat dari pandemi covid-19 bagi daerah yang terpencin diantaranya kegiatan pembelajaran yang tidak efektif, peserta didik yang masih kesusahan untuk belajara membaca, menulis, berhitung apalagi dengan adanya virus covid-19 ini mengakibatkan peserta didik menjadi malas untuk belajar,.

Kurangnya pemberian materi pembelajaran untuk peserta didik kelas 6 mengakibatkan saat ujian peserta didik kurang paham akan materi tersebut, serta adanya peserta didik yang kurang tertib dalam memakai alas kaki mereka sering memakai sandal bukan memakai sepatu. Dalam hal tersebut kementerian Pendidikan dan Kebudayaan langsung merancang program Kampus Merdeka untuk membantu peserta didik khususnya di jenjang pendidikan Sekolah Dasar. 

Program ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa berbagai program studi khusunya mahasiswa S1 untuk membantu proses kegiatan mengajar di daerah 3T (Tertinggal, Terdepa, Terluar) program ini dinamakan Kampus Mengajar Angkatan 1, bagi mahasiswa yang ingin mengikuti program tersebut harus memenuhi syarat yang dilampirkan serta mengikuti berbagai seleksi. Program kampus merdeka angkatan 1 ini sasaranya hanya Sekolah Dasar saja yang harus di bantu dalam kegiatan belajar di masa pandemi seperti ini, kegiatan yang dilakukan oleh para mahasiswa kampus mengajar angkatan 1 diantaranya membantu Sekolah dalam mengurusi administrasi sekolah, pengenalan teknologi applikasi penggunaaan kegiatan pembelajaran online, serta menerapkan kegiatan pembelajaran literasi dan numerasi di sekolah tersebut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline