Lihat ke Halaman Asli

Kapan Emosi Pertama Kali Muncul dan Berkembang?

Diperbarui: 4 September 2018   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(crossroadsdbq.com)

Seperti yang kita tahu, emosi sangat erat kaitannya dengan perkembangan anak. Seiring dengan tumbuhnya anak, beberapa respon emosional semakin lama akan semakin berubah.

Itu dikarenakan  karakteristik dari pola emosi yang notabenenya menjadi salah satu elemen dasar kepribadian manusia, sudah mulai berkembang sejak usia bayi.

Sementara itu perkembangan emosional yang muncul pada anak merupakan proses yang terjadi secara bertahap, karena emosi yang bersifat rumit merupakan hasil dari sesuatu yang sederhana.

Dalam buku karangan Papalia; Olds; dan Feldman yang berjudul Human Development (1998)dituliskan bahwa tanda-tanda emosi yang pertama kali tampak adalah pada bayi yang baru lahir.

Bayi yang baru lahir, menunjukkan dengan jelas bahwa mereka tidak senang, bahkan tidak nyaman. Bayi menangis kencang dan menggerakkan kaki dan tangan mereka serta mengakukan tubuhnya.

Tanda-tanda awal ini merupakan indikator perkembangan yang penting. Ketika menginginkan sesuatu, bayi hanya akan bisa menangis. Lalu ketika mereka senang, mereka akan tertawa. Mereka hanya bisa berkomunikasi dengan keduanya.

Bila pesan mereka mendatangkan respons, rasa keterikatan mereka tumbuh. Rasa penuh kendali mereka terhadap dunia pun tumbuh, ketika mereka sadar bahwa tangis mereka mendatangkan bantuan dan kenyamanan, begitupun sebaliknya.

Senyum dan tawa mereka menghasilkam senyum dan tawa pula sebagai balasannya. Bayi otomatis akan lebih mampu berpartisipasi secara aktif dalam mengatur keadaan emosional mereka.

Lalu, kapankah emosi itu muncul?

Mengidentifikasikan emosi pada bayi tidaklah mudah. Bayi memang benar merasakan emosi pada dirinya, namun tidak semuanya dapat terekspresikan. Mimik atau ekspresi wajahlah yang sering digunakan, namun ekspresi wajah juga bukanlah satu-satunya rujukan atas emosi bayi.

Aktivitas motorik, bahasa tubuh, dan perubahan fisiologis merupakan faktor yang penting atas emosi bayi. Misalnya, seorang bayi dapat menunjukkan rasa takut dengan menoleh dan menghindari tatapan atau ditandai dengan detak jantung yang lebih cepat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline