............
Selisik di tiap titik
Engkau memang yang tercantik
Gerak lincah nan mendelik
Aku pun mulai tertarik
...
Anganku terus kau gelitik
Hatiku pun terus kau usik
Di telingaku pun kau terus berbisik
Aku pun mulai jatuh simpatik
...
Tiap menit bahkan tiap detik
Wajah dan senyum mu slalu terbetik
Menembus dinding-dinding bilik
Hingga aku jatuh tak berkutik
...
Kau tlah mekar dan siap tuk di petik
Aku pun yakin kau lah yang terbaik
Jika kau berjalan semua mata kan melirik
Kau bagaikan dewi-dewi yunani klasik
...
Ternyata ini semua cuma mistik
Yang terkadang membuatku menjadi panik
Bahkan sering menjadi orang yang sarkastik
Tapi aku bukanlah orang yang fanatik
...
Ini hanyalah sebuah titik balik
Bukan permainan kata yang berbalut semantik
Bukan pula pemikiran yang berlandaskan teoritik
Apalagi sebuah sandiwara yang penuh intrik
...
Malam pun kian larut dan bergidik
Ku lihat cicak masih memakan jentik
Di luar masih riuh dengan sesahutan jangkrik
Kuakhiri celoteh ini, sekian dan titik
...