Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Omong Kosong Target

Diperbarui: 7 Juni 2022   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar diolah dari postwrap 

Seseorang pasti punya kelebihan yang akan menjadi nilai tambah.

Dalam mengisi waktu menunggu dimulainya kuliah, anak saya melamar pekerjaan paruh waktu di Pekan Raya Jakarta [PRJ] pada awal Juni ini. 

Setelah dua kali seleksi akhirnya diterima untuk bekerja 39 hari atau selama berlangsung PRJ. 

Anak banyak bercerita hal yang berkenaan dengan tugasnya sebagai penjual. Ia begitu semangat menghitung penghasilannya. 

Saya ledek dengan mengatakan lumayan penghasilannya nanti bisa buat beli laptop buat kuliah. Ia tiba-tiba jadi kurang semangat. 

"Jadi, capai-capai cuma buat beli laptop," katanya. Kemudian tentu ia paham ini sekadar candaan. 

Namun, menurutnya penentuan bisa bekerja penuh sampai 39 hari  ada di dua minggu pertama. Selama itu akan ada penilaian kinerja. Memuaskan atau tidak. 

Hal ini tentu pasti  berhubungan dengan hasil target penjualan. Apakah sehari harus menjual minimal berapa produk?

Ia sendiri belum jelas, makanya ia mengatakan yang penting bekerja sebaik-baiknya saja. 

Lakukan yang terbaik. Apapun itu hasilnya nanti jangan pernah kecewa. Karena pasti ada pengalaman berharga. Saya menambahkan.

Satu lagi. Bagi seorang penjual, mencapai target penjualan bisa jadi memang menjadi segalanya. Namun, belum tentu juga itu adalah segala-galanya sebagai penentu kesuksesan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline