Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Jadi Pemenang dalam Kerendahan Hati, Ketika Kalah Tidak Rendah Diri

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap orang berharap menjadi yang pertama. Tidak ingin jadi yanb kedua.
Untuk itu semua berlomba-lomba menjadi juara, bekerja keras dan berusaha.

Tetapi pada akhirnya. Tidak semua bisa jadi yang pertama. Harus ada yang kecewa.

Kalah menang adalah hal biasa. Yang menang luar biasa. Yang kalah sulit menerima.

Sebagai pemenang wajar bergembira. Sebaliknya yang kalah pantas merasa kecewa.

Namun lebih dari segalanya. Yang menang tak perlu jumawa. Yang kalah jangan sampai merana.

Sebagai pemenang tetap rendah hati menghormati lawannya. Karena ada yang kalahlah, maka ada yang juara.

Sebagai yang kalah tidak perlu rendah diri untuk kembali berusaha. Sebab kekalahan bukan bencana. Tetapi keberhasilan yang tertunda.

Percaya tidak percaya kalah dan menang itu sama nilainya. Tergantung bagaimana memaknainya.

Menjadi pemenang mengajarkan untuk selalu berjiwa ksatria. Tidak meremehkan dan menghina.

Menjadi yang kalah mengajarkan untuk berlapang dada. Tidak menyerah dan terlena.

Menjadi yang kalah pun tetap berharga. Mengapa harus kecewa? Mentari cerah tetap masih akan bersinar di ufuk sana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline