Lihat ke Halaman Asli

Katedrarajawen

TERVERIFIKASI

Anak Kehidupan

Idul Fitri = Hari Raya Kesenangan?

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sesungguhnya berapa banyak diantara kita yang merayakan Idul Fitri benar-benar lahir kembali menjadi manusia baru setelah sebulan penuh berpuasa?

* + * + *

Hari Raya Idul Fitri sejatinya adalah merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh sukses menunaikan ibadah puasa. Sukses menahan lapar dan haus. Sukses mengalahkan nafsu dan emosi. Sukses melatih hati hingga menjadi fitri atau suci.
Jadi Idul Fitri adalah berarti "kembali lahir dalam kesucian" . Karena memang diciptakan dalam keadaan suci awalnya.

Hari Raya Idul Fitri sesungguhnya adalah hari perayaan yang agung dan suci, begitu sejatinya. Seharusnya disambut dengan penuh suka cita dengan tetesan airmata. Dengan puja-puji yang bergema dalam kedalaman suara nurani.

Tetapi sejujurnya apakah sungguh kita bisa merasakan hal demikian?

Sejujurnya melalui pengamatan selama ini dan saya merasakan disekitar lingkungan saya tinggal. Bahwa perayaan hari Raya Idul Fitri sudah lebih bersifat keduniawian dan dikemas dalam kerohanian.
Maaf, bila saya mengatakan hari Raya Idul Fitri lebih bermakma menjadi "hari raya kesenangan".
Mengapa?

Coba kita rasakan dan perhatikan, bahwa dengan adanya perayaan hari Raya Idul Fitri benar-benar memberikan kesenangan kepada berbagai pihak untuk meraih keuntungan dan rejeki.

Yang pertama, tentunya para pedagang yang akan memanfaatkan budaya konsumerisme masyarakat untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan menaikkan harga. Aji mumpung, peluang emas setahun sekali, sayang dan bodoh bila dilewatkan, begitu yang terpikirkan oleh para pedagang.

Yang kedua, adalah para pekerja yang akan mendapatkan THR. Sesuatu yang begitu ditunggu dan diharapkan seorang karyawan. Selain itu adalah akan mendapatkan bonus liburan panjang, antara 3 hari sampai seminggu.

Selanjutnya yang ketiga adalah oknum para polisi yang seperti kita ketahui, menjelang lebaran gencar melakukan razia setiap hari. Untuk memanfaatkan momentum menambah penghasilan.

Keempat, oknum para pejabat tentunya ikut senang ketika menjelang Idul Fitri karena akan banyak mendapatkan THR dari perusahaan-perusahaan. Hal ini sudah menjadi kewajiban perusahaan untuk memberikan bila tidak mau mendapatkan masalah dikemudian hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline