Lihat ke Halaman Asli

Kartika PuspitaDewi

MAHASISWI AKUNTANSI FE UNISSULA DOSEN PENGAMPU : SRI DEWI WAHYUNDARU EMAIL : sridewi@unissula.ac.id

Penerapan Sistem Pengendalian Manajemen pada PT Unilever Indonesia Tbk

Diperbarui: 21 Januari 2021   18:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.unilever.co.id/ 

Dosen Pengampu : Drs. Osmad Muthaher, M.Si.

Disusun Kelompok 4        :

Ayu Wulandari          

Kartika Puspita           

Nisa' Latifhatun         

Novia Putri                  

Ufhatri Aulia           

Unilever Indonesia tentu tidak asing lagi bagi telinga, produknya telah digunakan dalam keseharian hidup masyarakat Indoensia. Melalui produk yang mencakup brand ternama dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Rinso, Molto, Sunlight, Wall's, Royco, Bango, dan lainnya telah menjadikan PT Unilever Indonesia menjadi satu perseroan terdepan dalam kategori Fast Moving Consumer Goods di Indonesia.Unilever Indonesia didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken N.V. berdasarkan akta notaris No. 23 Mr. A.H. Van Ophuijsen di Angke, Jakarta Utara. Kemudian pada tanggal 22 Juli 1980 berganti nama menjadi PT Unilever Indonesia dengan akta notaris No 171 Ny. Kartini Muljadi, S.H. Pada tahun 1982, PT Unilever Indonesia menjadi perseroan terbuka dan melepas saham ke publik dengan mendaftarkan 15% sahamnya di BEI.

Perubahan nama terakhir terjadi pada tanggal 30 Juni 1997 berdasarkan akta notaris No. 92 Mudofir Hadi S.H. menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No.C2-1.049HT.01.04 TH.98 tanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998, Tambahan No. 39.

Perusahaan yang telah berdiri di Indonesia lebih dari 85 tahun ini selalu berkembang dari tahun ke tahun. Setelah menjadi perseroan terbuka pada tahun 1982, Unilever Indonesia kemudian membuka pabrik baru, Personal Care, di Surabaya dan memasuki bisnis teh dengan mengakuisisp Sari Wangi di tahun 1990. Kemudian pada tahun 1992 membuka pabrik es krim Wall's di Cikarang dengan Conello dan Paddle Pop muncul di pasaran. Di tahun 2001, Unilever Indonesia kembali melebarkan sayap dengan mengakuisisi Bango dan memulai bisnis kecap. Tak cukup sampai disitu, pada tahun 2008 Unilever Indonesia mulai memasuki bisnis minuman sari buah dengan mengakuisisi brand Buavita dan Gogo. Selanjutnya pada tahun 2018 meluncurkan produk baru kategori saus sambal dengan merek Jawara dan brand perawatan tubuh baru korea, Glow.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline