Lihat ke Halaman Asli

Kanya Anindita

Content Writer

5 Strategi Procurement yang Efisien untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Diperbarui: 21 Agustus 2018   15:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5 Strategi Procurement yang Efisien untuk Usaha Kecil & Menengah (UKM) -- techdonut.co.uk

Procurement merupakan proses yang memerlukan banyak perhatian bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Tanpa strategi yang tepat, procurement bisa menguras biaya yang sangat banyak, sementara UKM sebenarnya membutuhkan cara untuk membantu mereka menghemat biaya. 

Mengurangi pembelian mungkin akan membantu Anda mengurangi biaya operasional, tetapi langkah ini bisa menjadi bumerang bagi penjualan dan pendapatan Anda. Jadi, yang sebenarnya harus dilakukan adalah melakukan pembelian sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini adalah beberapa strategi procurement yang dapat membantu meningkatkan efisiensi UKM Anda.

1. Prediksikan Permintaan Konsumen

Untuk menghindari pembelian dan pengadaan barang yang berlebihan atau tidak perlu, maka demand forecasting atau prediksi permintaan perlu dilakukan. Ini bisa dilakukan dengan menganalisis riwayat penjualan Anda untuk mengidentifikasi produk yang paling banyak dibeli oleh konsumen dan produk yang jarang dibeli. Anda juga perlu mengetahui trend yang sedang populer saat ini, sehingga Anda dapat memutuskan apakah Anda sebaiknya membeli produk baru atau tidak.

2. Monitor Tingkat Persediaan

Selain mengetahui berapa banyak barang yang perlu dibeli, Anda juga harus tahu kapan sebaiknya Anda membeli barang dari pemasok. Oleh karena itu, inventory tracking sangat penting untuk dilakukan. Ketahui barang mana yang tingkat persediaannya sudah menipis sehingga Anda dapat melakukan pemesanan dengan segera. 

Sistem manajemen inventaris akan sangat membantu Anda dalam hal ini, sebab aplikasi ini menyediakan pengingat otomatis untuk barang yang tingkat persediaannya menipis dan Anda dapat selalumelacak jumlah stok Anda melalui data yang dihasilkan secara real time.

3. Lakukan Quality Control Secara Rutin

Barang yang cacat dan rusak tentu saja tidak akan memberikan Anda keuntungan. Untuk menghindari kerugian akibat pembuangan barang yang tidak layak, sebaiknya lakukan inspeksi atau cek kualitas secara rutin. 

Melalui metode ini, Anda bisa mengetahui barang mana yang mudah rusak sehingga Anda dapat memikirkan strategi pencegahan di kemudian hari. Jika masalahnya ada pada tempat penyimpanan, maka Anda dapat memindahkan barang Anda ke tempat yang lebih aman. Anda juga bisa mengganti barang tersebut dengan barang yang kualitasnya lebih baik di waktu yang akan datang.

4. Otomatiskan Manajemen Pembelian Anda

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline