Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi: 1996

Diperbarui: 31 Juli 2021   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Monumen belum didirikan. Jalan aspal beradu kaki telanjang, kebebasan mengutarakan isi otak adalah pemberontakan. Segelintir orang menyeruput kopi, lebih banyak lagi tubuh kurus oleh ambisi.

1996. Ketika wajahmu masih lugu, berbicara seperlunya. Tumpukan lemak belum membebani penampilan. Trengginas menyusuri jalan, mampir ke gubuk reot sekedar menanyakan kabar.

Apa yang telah hilang kini, martabat telah tergadai, harga diri tak lebih tandatangan di kertas putih. Kebebasan? Kebablasan yang engkau olesi aneka teori.

1996. Engkau pasti tahu apa yang terjadi.

******

Baganbatu, juli 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline