Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: 1996

31 Juli 2021   10:28 Diperbarui: 31 Juli 2021   10:45 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monumen belum didirikan. Jalan aspal beradu kaki telanjang, kebebasan mengutarakan isi otak adalah pemberontakan. Segelintir orang menyeruput kopi, lebih banyak lagi tubuh kurus oleh ambisi.

1996. Ketika wajahmu masih lugu, berbicara seperlunya. Tumpukan lemak belum membebani penampilan. Trengginas menyusuri jalan, mampir ke gubuk reot sekedar menanyakan kabar.

Apa yang telah hilang kini, martabat telah tergadai, harga diri tak lebih tandatangan di kertas putih. Kebebasan? Kebablasan yang engkau olesi aneka teori.

1996. Engkau pasti tahu apa yang terjadi.

******

Baganbatu, juli 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun