Monumen belum didirikan. Jalan aspal beradu kaki telanjang, kebebasan mengutarakan isi otak adalah pemberontakan. Segelintir orang menyeruput kopi, lebih banyak lagi tubuh kurus oleh ambisi.
1996. Ketika wajahmu masih lugu, berbicara seperlunya. Tumpukan lemak belum membebani penampilan. Trengginas menyusuri jalan, mampir ke gubuk reot sekedar menanyakan kabar.
Apa yang telah hilang kini, martabat telah tergadai, harga diri tak lebih tandatangan di kertas putih. Kebebasan? Kebablasan yang engkau olesi aneka teori.
1996. Engkau pasti tahu apa yang terjadi.
******
Baganbatu, juli 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!