Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Engkau Hadir Terlalu Awal

Diperbarui: 10 Oktober 2019   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Engkau hadir terlalu awal, sedangkan butiran debu belum hendak berlalu, rumput-rumput kering masih asyik dipermainkan angin. Hadirmu mengoyak sesuatu, mematahkan dahan-dahan basah, mengerdilkan kembali tunas muda yang hendak berdaun dua

Mengapa hadirmu tak memberi kabar, setidaknya kan ku gelar untaian mawar, ku susun ulang pigura besar berisi kenangan. Atau engkau ingin melukai lagi, barisan sunyi yang pernah engkau beri, mimpi-mimpi yang dulu pernah engkau hianati

Hatiku masih belum sembuh, mawar merah pemberianmu belum layu di jambangan biru, tapi luka itu masih mengucurkan pedih mengiris hati, mengalirkan darah yang tak ku tahu kemana kan bermuara

Kini engkau telah hadir kembali, membawa sekuntum mawar merah seperti dulu, kemudian engkau tikamkan sembilu hianat di hati. Maaf, aku belum ingin mengulangi kepedihan itu, aku masih belum mampu menambah luka di sekujur hidupku

Bagan batu 10 oktober 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline