Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Ketika Cerita Ini Berkisah

Diperbarui: 25 Agustus 2019   07:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

Huruf pertama yang berhasil ku eja pasti mengisyaratkan namamu, ku tuliskan ulang di antara daun melati dan tangkai mawar. Tak banyak yang ku tulis dengan fasih, tangan bergetar mengikuti hati yang berdebar, seaakan kisah ini adalah rangkuman tentang keindahan yang syahdu nan abadi

Pada ruang kosong di antara merkurius dan mars, ku ukir dengan jalinan kisah yang tertulis indah, melompat di ruang hampa udara, melambung tinggi hingga menyentuh ujung alam semesta

Kisahmu ku jadikan paragraf utama, berisi jutaan setia sebagai watak tokohnya, berhiaskan aneka syair-syair indah sebagai penghiasnya. Itupun harus ku akui, baru sejengkal cerita keabadianmu yang tergambar, jauh dari keseluruhan perjalanan yang pernah engkau persembahkan

Lihat jika malam nanti rembulan redup karena malu hati, untaian huruf kan bercahaya melebihi mentari di siang hari, berkisah tentang pengorbanan sang kekasih yang tak pernah pudar, menceritakan kesetiaan yang tak pernah padam. Cerita ini hanya berkisah tentangmu, walau rangkaian kata tak mampu mewakili, paragraf-paragraf hanya  cuilan kisah yang tak pernah usai

Bagan batu 25 agustus 2019

#kumpulan puisi "satu wanitaku"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline