Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Puisi | Tamasya Hati

Diperbarui: 5 April 2019   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pixabay.com

pagi ini ketika angin dingin mengetuk ketuk pintu,ketika kantuk tetap merayu merajut mimpi tidurku

aku hampir tak mampu tuk kembangkan layar,siapkan biduk hendak tamsya ke hatiku sendiri

tlah ribuan waktu hatiku ku biarkan sunyi,ilalang dengki dan rumput iri pasti sudah menutupi

pohon pohon serakah telah berbuah dosa,gunung gunung kesombongan memuntahkan lahar penghinaan

aku lupa dari mana arah menujunya,karna hatiku kini gampang mendua

pintu pintu kebohongan telah di buatnya,jalan jalan keculasan membingungkan arah

ternyata tak muda menemukan hatiku sendiri,ketika fitnah memutar balikan fakta

jika hatiku sendiripun sulit ku temukan,bagaimana aku menemukan hati yang lainya

padahal aku hanya hendak bertamasya

Bagan batu 5 april 2019

nb : ternyata tak mudah menemukan hatiku sendiri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline