Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Khoirul Wafa

Santri, Penulis lepas

Catatan tentang Paradoks Ilmu Pengetahuan

Diperbarui: 2 Mei 2020   08:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saya memang gak begitu tertarik dengan pemikiran Socrates. Lagi pula saya gak begitu tahu dunia filsafat. Tapi pas membaca paradoks Socrates ini, rasanya menarik juga. Setidaknya sebagai hiburan di waktu senggang.

Salah satu quote dari Socrates yang terkenal katanya adalah "i know one thing, that i know nothing." Saya tahu satu hal, bahwa saya gak tahu apa-apa.

Gak perlu saya beberkan kisah lengkapnya dengan tambahan cerita Oracle dari Delpi. Lagi pula itu cuma dongeng lama dunia kuno. Googling aja kalau penasaran.

So, itu katanya namanya paradoks. Kalimat Socrates itu membuka kesadaran manusia, bahwa semakin orang tahu banyak, dia akan semakin menemukan segudang pertanyaan yang tak terjawab dalam hidupnya.

Artinya, semakin tahu, justru makin membuka ketidaktahuan. Karena pengetahuan itu pada akhirnya akan menimbulkan semakin banyak pertanyaan.

Mau contoh sederhana atau rumit?

Ibarat kata teori tentang relativitas. Saat kita tahu dasar teori relativitas, itu adalah kunci untuk membuka semakin banyak pertanyaan. Seperti misalnya mungkinkah mencapai kecepatan cahaya? Kalau mungkin apa yang akan terjadi dengan tubuh kita? Apakah benar-benar hancur? Jika kita meloncati waktu apa yang terjadi dengan keadaan di sekitar kita. Saat ada di masa depan, bisakah kembali ke masa lalu?

Contoh lain yang lebih sederhana. Di luar sana ada yang namanya planet Mars. Planet Mars itu ada kehidupan tidak? Kalau ada kehidupan, disana seperti apa? Mereka cara hidupnya bagaimana? Memiliki peradaban atau tidak? Jika memiliki peradaban sudah semaju apa? Bla bla bla...

Bahkan misteri langit yang berhasil diungkap oleh astronom saat ini mungkin baru sebesar setetes air diantara luasnya samudera Pasifik kali tujuh.

Andaikan manusia tahu satu hal, misalnya di luar angkasa ada kehidupan seperti di bumi. Itu akan membuat manusia sadar bahwa mereka sebenarnya tidak tahu jawaban atas bertrilyun-trilyun pertanyaan yang terkait dengan hal itu.

Pertanyaan akan semakin banyak muncul, dan akhirnya manusia makin tahu kalau dia tak tahu. Akhirnya gak ada manusia biasa paling pintar sekalipun yang "benar-benar tahu".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline