Lihat ke Halaman Asli

Kamaruddin

Mengingat bersama dengan cara menulis

Tingkatkan Pendidikan Seks Sejak Dini untuk Meminimalisir Kekerasan Seksual

Diperbarui: 23 Agustus 2022   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Webinar dengan tema "implementasi syariah Islam dalam perlindungan anak korban kekerasan seksual di Aceh. Dokpri

Banda Aceh - Pendidikan seks atau sex education sejak dini harus terus ditingkatkan untuk meminimalisir terjadinya kekerasan seksual. Pendidikan seks bisa dilakukan dimana saja, baik di rumah, sekolah, maupun di komunitas perlindungan anak.

Putri Pendidikan Aceh 2022, Alma Alfianita, mengatakan pendidikan seks penting diberikan sejak dini sebagai upaya preventif penanganan kekerasan seksual terhadap anak. Sebagaimana diketahui, kasus pelecehan seksual kebanyakan terjadi pada anak di bawah umur.

"Kasus pelecehan seksual bisa terjadi pada siapapun. Dan kebanyakan dari kita itu menunggu orang-orang terdekat kita dulu yang merasakan baru akhirnya kita peka dengan situasi ini," kata Alma, dalam webinar dengan tema "implementasi syariah Islam dalam perlindungan anak korban kekerasan seksual di Aceh" via zoom meeting, Senin, 22 Agustus 2022.

Alma menyampaikan pelaku pelecehan seksual yang terjadi di Aceh rata-rata dilakukan oleh orang terdekat korban. Namun, yang paling menyedihkan pelaku merupakan residivis. 

"Biasanya pelaku dari orang-orang terdekat. selain itu juga yang paling disayangkan adalah orang yang sudah pernah masuk tahanan dan melakukan perbuatan itu lagi," tegas Alma.

Menurutnya, saat ini yang diperlukan adalah tindakan preventif pemerintah, penegak hukum, sekolah, orangtua maupun masyarakat. Perlunya kampanye sex education kepada anak, khususnya korban pelecehan seksual.

Alma menjelaskan pentingnya pendidikan sex sejak dini pada anak diantaranya dapat membuat anak lebih terbuka, membuat anak lebih berani untuk bercerita apa yang dialami, anak bisa menghapus rasa ingin tahu terhadap seksualitas, menumbuhkan rasa percaya diri ketika terjadinya perubahan pada tubuhnya dan memberikan edukasi terhadap bahayanya dari seks bebas.

Dalam hal ini, kata Alma, yang berperan adalah keluarga. Adapun implementasi yang dilakukan itu seperti, anak dilatih berpikir secara rasional, agar mereka tau mana yang baik mana dan yang buruk. Anak diajarkan nama dari bagian tubuh. Misal dengan memberikan buku dengan dampingan orangtua,ciptakan rasa nyaman, dan jangan canggung.

"Penting bagi masyarakat dan generasi muda mendapatkan sex education sebab sebagian orang masih menganggap bahwa membicarakan mengenai seks adalah hal yang tabu sehingga mengakibatkan kurang pahamnya mengenai pendidikan seksual," jelas Alma.

Alma mengatakan tanpa adanya pendampingan dan pembinaan yang serius, kita akan kehilangan generasi emas yang optimis dan kepercayaan diri yang tinggi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline