Lihat ke Halaman Asli

Kamalia Purbani

Pemerhati Pemerintahan, Lingkungan Hidup dan Pemberdayaan Perempuan

Antara Peduli, Nyinyir dan Kepo

Diperbarui: 18 Januari 2023   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam sebuah acara, beberapa orang ibu-ibu sedang berkumpul, membicarakan hal yang random. Ada seorang ibu sebut saja namanya A tampak lebih mendominasi obrolan. Bisa jadi dia merasa paling kaya, muda, paling tahu segala hal. Ketika obrolan bergeser ke masalah perawatan wajah, A memberikan contoh wajah B yang tampak ada sedikit vlek hitam membayang di wajahnya. A langsung memberi saran bagaimana cara perawatan wajah bervlek, padahal B tidak pernah meminta saran apapun dan bisa jadi dia sendiri merasa tidak ada masalah dengan wajahnya.

 A melakukan hal serupa kepada C, yang dia anggap berat badannya agak berlebih. A menyarankan (tanpa diminta) agar C melakukan diet tertentu seperti yang di lakukan untuk menjaga berat badan. Apakah Ibu A termasuk seseorang yang memiliki kepedulian tinggi atau nyinyir?

Keluarga Z mengalami musibah yang menyebabkan dia kehilangan pekerjaan dan mengalami kesulitan untuk menafkahi anak istrinya untuk menjalankan hidup sehari-hari. Sebut saja Ibu X tampak sangat peduli dengan menanyakan berbagai hal tentang detail musibah dan penyebab kehilangan pekerjaannya, yang kadang membuat Z merasa risih karena bisa jadi sebetulnya dia ingin menutupi beberapa hal. Yang dia perlukan adalah bantuan solusi untuk kedepannya.

Peduli dalam bahasa Indonesia berarti mengindahkan, memperhatikan, atau menghiraukan. Ciri-ciri orang yang memiliki kepedulian tinggi diantaranya adalah dia akan menjadi orang pertama yang menolong seseorang saat dia membutuhkan bantuan. Dia peka terhadap permasalahan lingkungan sekitar. Dia juga lebih mengedepankan kebahagiaan bersama dibandingkan dengan kebahagiaan diri sendiri. Dia bahagia saat dapat membuat orang lain bahagia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna kata "nyinyir" adalah mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet. Namun belakangan makna kata "nyinyir" bergeser menjadi "terlalu banyak mengomentari"  lalu "komentar sinis". Kepo menjadi salah satu kosakata gaul yang populer di kalangan anak muda masa kini. Dalam KBBI, arti kepo adalah rasa ingin tahu yang berlebihan tentang kepentingan atau urusan orang lain.

Dalam kehidupan nyata, kita sering kali menemukan orang yang hampir kepada semua orang dia berkomentar lalu memberikan nasihat tanpa diminta. Padahal seseorang curhat kepada kita kebanyakan hanya ingin berbagi dan melepaskan beban dan tidak perlu dinasihati. 

Dan yang lebih tidak etis lagi adalah ketika seseorang memberikan komentar (nyinyir) ditambah nasihat dan saran bahkan saat orang tersebut tidak menceritakan masalah apapun. Seseorang melakukan itu hanya karena dia tidak bisa menahan diri untuk berkomentar saat dia melihat dan menilai seseorang wajahnya kusam, bajunya kurang matching atau tubuhnya overweight. Konon orang yang sering memberikan banyak nasihat adalah salah satu ciri orang yang haus akan kekuasaan.

Orang yang peduli bisa dibedakan dengan orang yang hanya nyinyir atau kepo. Mereka yang peduli tidak memiliki maksud tersembunyi. Mereka bertanya karena ingin mengerti kondisi yang terjadi pada dirimu dan berusaha membantu. Sementara mereka yang kepo, bertanya hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu dan bisa jadi gatal ingin segera menyebarkan lagi kepada orang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline