Lihat ke Halaman Asli

Kartika E.H.

TERVERIFIKASI

2020 Best in Citizen Journalism

Bulik Kampung ke Pedalaman Hulu Sungai Barito, "Bisnis" Tetap Jalan dengan BRImo di Tangan

Diperbarui: 27 Mei 2022   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siap Bulik Kampung sambil Berpetualang | @kaekaha

Jujur, sebenarnya saya kesulitan untuk membedakan perjalanan dari Banjarmasin (Kalsel) ke Muara Teweh, (Barito Selatan-Kalteng) melalui jalur Sungai Barito ini, berpetualang atau bulik kampung (mudik ; bahasa Banjar) ?

Bagaimana tidak, bulik kampung  menggunakan armada bus air berbahan kayu ulin legendaris dan satu-satunya yang masih tersisa di jalur  tradisional Sungai Barito ini "aroma" petualangannya jauh lebih terasa daripada sekedar perjalanan menuju kampung halaman pada umumnya.

Berlayar melawan arus menuju kawasan hulu Sungai Barito selama dua hari penuh dengan KM. Pancar Mas II yang penampakan arsitekturnya juga terlihat unik, seperti layaknya menngikuti program acara discovery channel atau sejenisnya tapi secara live.  Naaah seru kan!?

Aktifitas Transportasi di Sungai Barito | @kaekaha 

Sebagai informasi, untuk berbagai keperluan dan kepentingan, saya sebenarnya lebih sering memanfaatkan moda transportasi bus darat atau otobus untuk perjalanan Banjarmasin-Muara Teweh ini. Selain lebih cepat, hanya memerlukan waktu tempuh paling lama sekitar 15 jam, sejujurnya saya ada trauma dengan perjalanan menggunakan transportasi air. 

Bersyukurnya, narasi cantik dari sepupu istri yang mengajak saya jalan-jalan ke Muara Teweh, berhasil meyakinkan saya bahwa perjalanan dengan kapal kayu legendaris menuju hulu Sungai Barito ini merupakan petualangan terbaik di Kalimantan, hingga saya lupa dengan aquaphobia dan akhirnya yakin berlayar menemaninya bulik kampung menuju Muara Teweh. 

Kami memulai petualangan dari Dermaga Banjar Raya, tempat tambat KM. Pancar Mas II yang lokasinya masih di seputaran Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas, tepat di tepian Sungai Barito salah satu sungai terbesar dan terpanjang di Indonesia yang sekilas memang lebih terlihat seperti laut daripada sungai.

Selama dua hari dua malam, kita tidak hanya melihat, tapi juga merasakan secara langsung kearifan budaya sungai khas Urang Banjar "bekerja" mewarnai beragam kearifan lokal yang tumbuh dan berkembang hingga menjadi pattern kehidupan sosial masyarakatnya secara umum. 

Ini yang ngangeni! Dan jelas akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi saya dan siapapun yang ikut dalam perjalanan luar biasa ini!

Kapal Pancar Mas II | @kaekaha

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline