Lihat ke Halaman Asli

Kartika E.H.

TERVERIFIKASI

2020 Best in Citizen Journalism

Manis Asam Asin Olahan Buah Lokal Khas Banjarmasin Untuk Berbuka Puasa

Diperbarui: 11 Mei 2020   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

@kaekaha

Budaya Kuliner Kota 1000 Sungai

Kota 1000 Sungai, Kota Banjarmasin nan Bungas merupakan salah satu kota tua yang pernah kesohor sebagai bandar perdagangan tua di nusantara. Posisinya yang strategis di tepian salah satu sungai terpanjang di Indonesia, Sungai Barito menjadikannya pintu masuk bagi distribusi dan juga mobilisasi barang dan manusia dari dan menuju ke pedalaman Pulau Kalimantan.  

Tidak heran jika dalam perjalannannya beragam etnis nusantara juga dunia, banyak memberi pengaruh terhadap tradisi, budaya juga sisi reliji urang Banjar yang dikenal mempunyai kedekatan dengan Islam berikut budaya yang dibawanya.

Salah satu sisi unik budaya Urang Banjar adalah kedekatan budaya kulinernya dengan alam dan lingkungannya, terkhusus budaya kuliner di saat bulan ramadan yang sedikit berbeda dengan hari-hari biasa dengan hasil alam berupa buah-buahan lokal yang tumbuh di sekitar Kota 1000 Sungai, sebut saja dengan buah Kalangkala (Litsea angulata),  jaring atau jengkol (Archidendron pauciflorum), Pisang Menurun atau pisang kepok (Musa acuminata), Waluh atau Labu kuning (Cucurbita moschata), Belungka Batu atau timun suri (cucumis melo). 

Penasaran dengan hasil olahannya?  Langsung saja kita bedah yuk!

i7u-20191006-092216-lg-1200-5eb8add2d541df70cd23f722.jpg

Menu Lengkap | yayu fathilal

1. Kalangkala (Litsea angulata)

Buah Kalangkala (Litsea angulata) bercitarasa asam ini biasa menjadi "lalapan" untuk buka puasa dengan lauk iwak baubar atau ikan bakar dengan sambal acan (terasi;Banjar) yang bercitarasa asin pedas. Mirip fungsi petai, aroma khas olahan sederhana buah kalangkala ini bisa menjadi booster nafsu makan. Berikut cara sederhana mengolahnya, 

Buang tangking (kelopak;Banjar) buah kalangkala, lalu rendam dalam air mendidih minimal 1 jam (lebih lama lebih nikmat),  setelah itu tambahkan irisan cabe rawit sesuai selera. bisa langsung dihidangkan! Mudahkan!?

Memang dalam perkembangannya, saat perendaman ada juga yang menambahkan dengan irisan bawang merah, bawang putih, gula, garam, bahkan kaldu jamur dsb. untuk menambah aroma. Silahkan dicoba! Siap-siap sedia nasi putih ekstra ya untuk berbuka puasa! He...he...he...

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline