Lihat ke Halaman Asli

25% Pekerja Seks yang Salah Logika?

Diperbarui: 26 Juni 2015   19:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siang menjelang sore ini saya sempat kaget juga membaca tulisan di Kompas : "25 Persen Pelajar di Sukabumi Jadi Wanita Pekerja Seks". Sebelum membaca beritanya, logika saya langsung bermain-main. Andaikan ada 1 juta pelajar di Sukabumi, berarti ada 250 ribu wanita pekerja seks disana. Luar biasa. Apakah ini hanya sampling atau memang diambil dari data empiris. Membaca berita lebih jauh, dijelaskan sebagai berikut :

"SUKABUMI, KOMPAS.com — Sekitar 25 persen dari 239 wanita pekerja seks (WPS) langsung di Kota Sukabumi, Jawa Barat, berasal dari kaum pelajar yang disebabkan oleh keinginan hidup mewah. "Dulu, penyebab para pelajar menjadi WPS lantaran faktor ekonomi. Namun, saat ini mulai bergeser menjadi gaya hidup mewah," kata Koordiantor Lapangan Gerakan Narkoba dan AIDS (GPNA) Kota Sukabumi Den Huri di Sukabumi, Rabu (2/12).

Jika saya tidak salah menangkap, isi berita Kompas justru menyatakan bahwa 25% dari Wanita Pekerja Seks adalah pelajar, yang tentunya jauh berbeda dengan judul artikel yang cukup seram " 25 Persen Pelajar di Sukabumi Jadi Wanita Pekerja Seks". Jadi yang dimaksud artikel itu mungkin bukan 25% dari pelajar adalah pekerja seks melainkan 25% dari pekerja seks adalah pelajar. Meski kelihatan kecil, kesalahan logika seperti ini bisa merugikan karena ada perbedaan yang sangat besar antara judul dengan isi berita. Diluar kesalahan logika, fenomena pelajar menjadi WPS ini memang cukup memprihatinkan meski saya pribadi terus terang ragu mengenai generalisasi dan angka-angka yang disampaikan. Mudah-mudahan angka itu memang sekedar pembanding, bukan data yang nyata, apalagi jika ternyata kenyataannya jauh lebih besar...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline