Lihat ke Halaman Asli

Junjung Widagdo

TERVERIFIKASI

Guru SMAN 1 METRO, LAMPUNG

Beras Mahal: Perspektif dan Solusi Berkelanjutan

Diperbarui: 25 Februari 2024   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: KOMPAS.id 

Bukankah kita seharusnya tidak hanya berfokus pada solusi sementara seperti mencari alternatif karbohidrat pengganti beras? Perlu dipahami bahwa akar masalah ini lebih kompleks dari yang terlihat.

Kelangkaan beras bukan lagi sekadar masalah lokal; ia telah merambat menjadi perhatian global yang mendesak. Saya menemukan bahwa di balik lonjakan harga dan kelangkaan ini, perubahan iklim dan penggerusan lahan memainkan peran kunci. 

Pemanasan global telah secara signifikan memengaruhi produksi beras, menyebabkan tantangan baru dalam menyediakan pangan bagi populasi dunia.

Fenomena tergerusnya lahan pertanian oleh perluasan pemukiman kota merupakan bentuk konkret lain selain pemanasan global yang berdampak terhadap produksi pangan.

Oleh karena itu, tulisan ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dan berkelanjutan dalam menghadapi kelangkaan pangan. 

Solusi yang kami usulkan tidak hanya berfokus pada mencari alternatif pengganti beras, tetapi juga menekankan perlunya mengarahkan perhatian kita pada penyelamatan kehidupan di masa depan dengan mempertimbangkan sejumlah faktor lain yang terlibat.

Meskipun saat ini sudah ada beberapa alternatif pengganti beras yang dapat diimplementasikan, namun kita harus menghadapi kenyataan bahwa pemanasan global dan penggerusan lahan pertanian yang semakin meluas menjadi masalah yang tak terelakkan.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah alternatif pengganti karbohidrat lainnya selain beras dapat menjadi solusi yang cukup efektif mengingat keadaan lingkungan yang semakin memburuk?

Kita perlu menyadari bahwa tanaman memerlukan kondisi lingkungan yang sehat dan stabil untuk dapat tumbuh dengan baik, namun dengan adanya pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim drastis dan penurunan luasan lahan akibat pembangunan pemukiman, produksi bahan pangan semakin terbatas.

Oleh karena itu, penyelesaian masalah mahalnya harga beras tidak hanya terbatas pada mencari alternatif pengganti beras, tetapi juga melibatkan upaya yang lebih luas dalam mengatasi masalah pemanasan global dan degradasi luasan lahan agar kita dapat memastikan ketersediaan pangan yang memadai untuk masa depan.

Hanya dengan pendekatan yang komprehensif seperti ini kita dapat mempersiapkan generasi mendatang untuk mengatasi tantangan pangan yang semakin kompleks di masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline