Lihat ke Halaman Asli

Jero Wacik, Bali Tak Sekadar Kuta

Diperbarui: 7 Juni 2016   11:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uluwatu. Foto: Dok. Pribadi

Kuta itu sudah biasa. Ini cerita lain di balik yang biasa.

Indonesia begitu kaya, baik keragaman hayati maupun budaya. Tersebar dari ujung pulau Sumatera (pulau Sabang) hingga Merauke. Anugerah terindah  Sang Pencipta beri, sudah sepatutnya kita hargai. Negara ini pun sangat dikenal sebagai negara yang subur hingga mancanegara.  Oleh karenanya, wajar saja kolonial yang datang betah bercokol dan ingin menguasai.

Negara megabiodiversityini menjadi nomor dua di dunia setelah Brasil dalam hal kekayaan baik flora, fauna, dan keindahan alam. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai daerah tujuan wisata yang sangat potensial untuk wisatawan, baik wisman maupun wisnus, untuk tahu lebih banyak mengenai Indonesia, baik dari sisi keragaman hayati maupun budaya.

Miniatur Geopark Batur, Bangli Bali. Foto: Dok. Pribadi

Potensi tersebut yang terkadang jarang mendapat perhatian dari pemerintah sebagai bentuk atau wujud strategis dalam mengembangkan kawasan yang berpotensi menimbulkan devisa negara sebagai daerah tujuan wisata dari sisi ekonomi kerakyatan untuk masyarakat lokal yang tetap memelihara keberlanjutan ekosistem yang ada, dan pembelajaran kearifan lokal.

Indonesia, selain kaya dengan keragaman hayati dan budaya, juga kaya dengan keragaman geologinya (geodiversity). Negara ini, kalau seperti disebutkan dalam situs National Geographic Indonesia, bahwa nusantara dianugerahi bentang alam yang sangat indah, tanah subur, hutan kaya dengan satwa endemik dan berlimpah mineral.

Geopark (Taman Bumi)

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan budaya dan alam dalam bingkai pariwisata itu dengan  membuat geopark. Konsep geopark tersebut berguna sebagai daerah tujuan wisata yang dapat memberikan kemudahan akses pariwisata berorientasi pada keragaman dan keindahan alam serta budaya.

Saat mengunjungi Museum Taman Bumi (GeoPark Batur, Bali). Foto: Dok. Pribadi

Geopark menjadi pilihan pengembangan pembangunan pariwisata yang akan memperkuat gambaran pariwisata berkelanjutan di negara ini. Sekarang, negara ini terus berusaha mengembangkan dan membangun geoparknya. Salah satu yang sudah dibangun dan diakui oleh dunia (UNESCO) adalah Geopark Gunung Batur Bali. Keberhasilan Gunung Batur Bali masuk dalam sederetan Global Geopark Network tak terlepas dari kerjasama beragam pihak, penelitian, analisis, dan sebagainya.

Kemegahan Bangunan Geopark Batur, Bangli Bali. Foto: Dok. Litha Can Lai

Salah seorang yang sangat berjasa dalam hal hadirnya Geopark Gunung Batur Bali tersebut adalah Mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata pada Kabinet Indonesia Bersatu Jilid I dan II sekaligus Mantan Menteri Ekonomi Sumber Daya Mineral, Jero Wacik. Jero Wacik, saat menjabat sebagai Kemenbudpar pernah melakukan kunjungan ke negara China, tepatnya di daerah Guillin.

Guilin, salah satu kota di RRT yang berada di timur laut Kawasan Otonomi Guangxi Zhuang. Dan sudah sejak lama daerah ini menjadi tempat tujuan wisatawan turis mancanegara. Di daerah inilah Jero Wacik melihat secara nyata penduduknya rata-rata berumur panjang, di atas 120 tahun. Ternyata, daerah Guilin ada di antara bantaran Sungai Li dan gunung-gunung kecil yang menjulang tinggi. Hal itu yang membuat hawa di Guilin terasa sejuk.

Ada hal yang benar-benar diresapi oleh Jero Wacik tatkala berada di sana. Dia berpikir, bahwa orang-orang yang tinggal di sekitar  kaki gunung lebih sehat karena udara yang masih segar bebas polusi. Begitu pula dengan penduduk yang tinggal di sekitar lereng Gunung Batur. “Orang tua saya, hingga umur 90 tahunan masih sehat, dan meninggal di atas usia itu.Orang-orang tua yang sudah berumur lebih dari 90 tahun, itu karena mereka hidup di kaldera”, tutur      Jero Wacik.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline