Lihat ke Halaman Asli

7 Cara Mengendalikan Emosi demi Ketenangan Diri

Diperbarui: 15 Juni 2021   11:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Siapa sih yang nggak pernah merasa emosi? Bayi baru lahir pun bisa mengekspresikan emosi meski hanya sebatas senang dan tidak senang. Namun seiring bertambahnya usia, emosi yang kita rasakan semakin banyak. Anak-anak terbiasa mengekspresikan emosi dengan spontan sesuai dengan yang mereka rasakan. Tapi semakin dewasa kita dituntut mengendalikan emosi. Apa iya kita menunjukkan ekspresi marah didepan orang yang tidak kita suka? Pasti pura-pura senyum kan? Hehe

Keadaan senang, sedih, cemas merupakan beberapa contoh emosi. Emosi juga bisa muncul secara tiba-tiba karena perubahan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari kita. Namun kita sering mengira bahwa emosi identik dengan hal-hal negatif saja, sedangkan emosi positif hanya sebatas bahagia saja. Lalu ada berapa macam emosi itu?

  • Emosi positif

Semua orang pasti menginginkan emosi yang positif. Emosi ini terdiri dari kebahagiaan, cinta dan kasih sayang, ketertarikan, kesukaan, rasa ingin tahu, senang, gembira, ceria, nyaman, lucu, dan rela.

  • Emosi negatif

Tidak ada orang yang menginginkan emosi ini. Emosi ini terdiri dari sedih, benci, marah, takut, jengkel, cemburu, bersalah, cemas, curiga, bimbang, tidak sabar dan depresi.

Emosi memang memiliki peranan yang penting dalam kehidupan kita, asalkan tidak berlebihan. Rasa takut berguna untuk melindungi diri, tapi takut yang berlebihan akan malah membahayakan diri kita sendiri lho. Lalu bagaimana cara mengendalikan emosi agar tidak berlebihan dan malah jadi "boomerang" untuk diri kita?

1. Mengalihkan emosi

Mengalihkan emosi atau menyalurkan emosi merupakan pilihan terbaik daripada melampiaskannya. Melampiaskan kepada hal-hal yang bisa merusak barang-barang kita, akan membuat emosi semakin meledak-ledak lho. Lebih baik dengan menguranginya dengan cara menata barang-barang, menyiram halaman, atau bahkan bersepeda berputar-putar dan menghindari sumber konflik yang memicu emosi, ini bisa disebut juga dengan relaksasi.

2. Optimis

Dalam ranah agama, kita pasti mengenal bahwa ada hikmah dibalik setiap kejadian. Hal ini yang harus kita pegang supaya tidak larut dalam emosi negatif yang berkepanjangan. Uang yang hilang tidak membuat kita marah, jengkel, dan benci berkepanjangan. Tapi mengingatkan kita mungkin kurang bersedekah dan berbagi.

3. Berdzikir

Dalam agama islam kita pasti sudah tahu kan kalau berdzikir dan mengingat Allah akan membuat hati menjadi tenang. Mengingat Allah dengan berdzikir merupakan salah satu pengalihan dari masalah yang kita hadapi dan bisa membuat diri kita jadi tenang lho.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline