Lihat ke Halaman Asli

Junirullah

Penulis

Abang Tani Milenial

Diperbarui: 5 November 2021   08:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Abang Tani Milenial, di gambar oleh. Junirullah

Wow.. pasti semua tertarik dengan program Petani Milenial yang jika apabila diselenggarakan dengan seksama dalam waktu yang tidak singkat dan secara terus menerus dan berkelanjutan, 

Hal ini dapat menjadikan masyarakat nusantara sejahtera makmur dan sentosa demikian syafaat yang diterima masyarakat nusantara semestinya mendukung penuh untuk swadaya swasembada pangan yang digaung gaung dari dulu itu sudah tenggelam dalam sesak kelaparan sekarang di kota Indonesia,

Saat ini di Sulawesi, khususnya di Sulawesi Tenggara belum ada yang tahu tentang berita yang Kompasiana terbitkan ini, dan berkas pendaftaran untuk anak muda di daerah tempat kami tinggal khususnya di Sulawesi Tenggara dan seluruh kepulauan Sulawesi pada umumnya tidak tahu sama sekali tentang program dukungan support para petani untuk menjadikan anak anak kaula muda sebagai contoh Petani Milenial, kasihankan Kompasianer?!

Padahal lahan luas di Kepulauan Sulawesi ini, namun pemanfaatan teknologi mutakhir masih tak ada alias kekurangan sumber daya manusianya, jadi jika ada pendaftar yang di bekali modal dan lahan sudah ada untuk di olah, maka hal ini semakin menarik minat Petani Milenial,

Langkah kebijakan Pemprov Kepulauan Sulawesi sementara ini belum mengakomodasi visi untuk terciptanya 2,5 juta petani milenial di tahun 2024 seperti contoh Pemprov Jabar yang telah lakukan untuk diakomodir kedepan, sesuai dengan Kompasiana sampaikan itu,

Petani Milenial bukan enggan berkecimpung di sektor pertanian, hanya saja tidak adanya pembinaan yang menyebabkan munculnya enggan hanya alasan sebagai pengulur waktu bermalas-malasan, jadi ulirkan program itu pada tempat tepat sasaran, jangan sampai program yang bagus ini menjadi bulan-bulanan instansi Pemprov di seluruh nusantara,

Daya serap tenaga kerja pada sektor ini menurun drastis karena enggan jungkir balik di dalam lumpur, namun di sisi sosial masyarakat apakah mau mengalami kelaparan dimmasa yang akan datang?, tanpa ada sumber daya manusia untuk mengolah lahan pertanian menjadi swasembada pertahanan pangan global?, dan ini pribumi Indonesia akan punah total dari peradaban menuju ke masalah kepunahan akibat kelaparan,

Agar langkah ini terbangun dan berjalan dengan baik lakukan kegiatan sosialisasi denganlangsung pengerjaan di sektor pertanian, pertimbangannya adalah ketika disebuah wilayah tak lagi peduli dengan swasembada pangan, maka tunggulah kehancuran secara menyeluruh yang krisis pangannya itu akan menyebabkan masyarakat punah karena akibat kelaparan dan perselisihanpun terjadi karena lantaran perut kosong akibat tak makan, bahkan merambah pada pengambilan hak hak masyarakat lain yang seharusnya tidak terjadi dan itu keterpaksaan dalam bertahan hidup di sebuah perkotaan di seluruh Indonesia,

Aku punya anak tiga orang sudah menamatkan SMA dan terlatih untuk bekerja sebagai Petani Milenial, yang bermanfaat untuk dirinya dan juga bagi banyak orang, karena hasil pertanian seperti penanaman padi itu, dapat dimanfaatkan untuk keluarga dan juga masyarakat yang membutuhkan padi lalu di giling menjadi beras yang siap untuk di masak di lingkungan masyarakat disekitarnya, hal ini sungguh sangat bermanfaat jika orang tua mendukung anaknya untuk berkreatifitas dibidang pertanian,

Maka dengan adanya Petani Milenial kedepan dapat diharapkan swasembada pangan kembali membooming di Indonesia sebagai upaya wujud mempertahankan kehieupan bangsa dan negara Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin maju dengan sistem teknologi yang bertepat dalam pemanfaatan dan berguna bagi penggunaan.

5-11-2021. Penulis. Junirullah




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline