Lihat ke Halaman Asli

Jumari Haryadi Kohar

TERVERIFIKASI

Penulis, trainer, dan motivator

Penghuni Sel XX.03

Diperbarui: 9 April 2020   12:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (sumber: www.mentalfloss.com)

Bandung, 17.12.2015 Pukul 21.00 WIB

Bunyi sirena panjang malam itu merupakan pertanda semua narapidana (napi) harus masuk ke sel mereka masing-masing. Seorang pria kurus bertato harimau di punggungnya pun ikut kembali ke istananya, sel XX.03.

Tak lama berselang pintu sel menutup secara otomatis dengan disertai suara gemuruh. Memang semua sel napi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin Bandung itu sudah dilengkapi dengan pintu hidrolik, sehingga sipir cukup menekan sebuah tombol untuk mengunci semua sel napi yang ada di sana.

Hanya berjarak beberapa detik, semua lampu utama si sepanjang koridor sel padam, kecuali lampu kecil yang terdapat di setiap kamar. Suasana di sekitar lapas mendadak sepi. Beberapa sipir penjara terlihat berkeliling lapas untuk memantau keamanan. Mereka rutin melakukannya secara bergantian setiap setengah jam sekali.

Akal Bulus

Lapas Sukamiskin, Pukul 10.30 WIB

Tiba-tiba terdengar bunyi mengerang kesakitan dari sebuah sel yang memecah kesunyian malam. Suara itu terus merintih dengan nada semakin keras.

"Aduuuuuh ....sakiiiit sekali. Toolooooong aaarrh ....aaarh," keluh suara seorang pria dengan nada kesakitan.

Rintihan tersebut didengar oleh salah seorang sipir. Dia mengajak seorang temannya untuk mengecek sumber suaranya.

Setengah berlari, kedua sipir itu menuju sebuah sel yang letaknya agak jauh di ujung lorong. Mereka harus melewati dua blok untuk sampai ke sana.

Suara rintihan itu kian lama semakin menjadi-jadi. Namun, kemudian semakin lemah dan menghilang saat kedua sipir itu telah mendekati sumber suaranya. Hal itu membuat mereka jadi kebingungan. Keduanya lantas melacak satu persatu penghuni sel yang berada di sana sambil menyorotkan lampu senternya kesana kemari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline