Lihat ke Halaman Asli

Jumaliyah

yuk mampir

KKN Tematik UPI 2021: Mengatasi Kendala Pembelajaran Daring Audio-Visual

Diperbarui: 25 Juli 2021   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Saat ini Corona menjadi pembicaraan yang hangat. Di belahan bumi manapun, corona masih mendominasi ruang public. Wabah Covid-19 tidak terasa telah lebih dari satu tahun lamanya melanda Indonesia. Hampir semua sektor kehidupan manusia terdampak langsung oleh wabah pandemi Covid-19, mulai dari bidang ekonomi, bidang keuangan,bidang pertanian tak terkecuali bidang Pendidikan. Padahal tugas mencerdaskan kehidupan bangsa harus tetap dilakukan dalam situasi dan kondisi apapun dengan tetap mengutamakan keamanan dan keselamatan pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan dan warga masyarakat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengambil sejumlah kebijakan untuk menghadapi pembelajaran di saat pandemi. Salah satu Kebijakan tersebut di antaranya adalah penghapusan Ujian Nasional; perubahan sistem Ujian Sekolah; perubahan regulasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB); dan penetapan belajar dari rumah (pembelajaran daring). Dari beberapa kebijakan tersebut, penetapan pembelajaran daring adalah kebijakan yang paling terkenal menuai pro dan kontra di masyarakat.

Pembelajaran daring artinya adalah pembelajaran yang dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom.

Dengan media tersebut diharapkan bisa membangkitkan motivasi siswa dalam belajar dan memperjelas materi yang disampaikan. “Media pembelajaran adalah sarana pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara pengajaran” (Sanaki, 2011). Dengan demikian guru diharapkan dapat memanfaatkan berbagai media belajar secara efektif dan efesien dalam pembelajaran di kelas, dengan berbagai program  pembelajaran yang dapat dikembangkan.

Menurut (Suparjianto, 2009) ada beberapa manfaat media audio visual dalam pengajaran, antara lain:

1. Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar

2. Mendorong minat

3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik

4. Menambah variasi metode mengajar

5. Melengkapi sumber belajar yang lain

6. Menghemat waktu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline