Lihat ke Halaman Asli

Juan Manullang

Penulis Lepas

Bukalapak PHK Karyawan, Pengangguran Semakin Banyak

Diperbarui: 10 September 2019   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pedih memang ketika kita atau pekerja di perusahaan swasta maupun di instansi pemerintah harus dipecat atau PHK dari pekerjaannya. Bagaimana nasib keluarga nantinya?. Buat kebutuhan sehari-hari pun akan semakin sulit. Oh, sungguh menyedihkan.

Kemarin, hangat berita PHK karyawan Net TV. Kali ini berita terhangat karyawan Bukalapak sebagai perusahaan dalam bidang bisnis online.

Dilansir dari detik.com, 10/9/2019, PHK karyawan Bukalapak menimpa sejumlah divisi. Bukalapak juga diberitakan menutup kantornya di Medan dan Surabaya. Meski demikian tidak diketahui jumlah pasti karyawan yang terkena perampingan ini. Diketahui pula pengurangan karyawan sebagai bentuk restrukturisasi perusahaan.

Padahal diketahui bahwa Bukalapak dinobatkan sebagai start-up unicorn ke-empat yang dimiliki Indonesia. Kapitalisasi pasar nya sudah mencapai minimal USD 1 miliar.

Kalau begitu mengapa harus PHK?. Okelah ada restrukturisasi, tetapi dampak buruknya ada pada masyarakat yang akan menjadi pengangguran bukan?. Kasihan sekali. Di tengah tantangan zaman yang makin modern dimana dunia digital menjadi raja, harusnya Bukalapak semakin banyak menyerap tenaga kerja karena memang kebutuhan pasar semakin besar.

Bayangkan saja, semakin laris manisnya sebuah perusahaan harusnya berperan mengurangi pengangguran. Itulah fungsinya sebuah perusahaan. Kalau begini, nasib karyawan terancam.

Apakah Bukalapak tidak lagi mendapatkan keuntungan besar di tengah banyaknya perusahaan bisnis online seperti Shopper, Tokopedia dan lainnya?.

Makin sulit kehidupan ini memang. Belum lagi dalam tulisan saya sebelumnya menerangkan disrupsi yang dialami oleh media cetak seperti koran, majalah dan lainnya yang dapat mengancam nasib karyawan dan penulis yang mengharapkan pendapatan dari menulis di media cetak.

Pantas saja bila banyak orang lebih memilih menjadi ASN (Aparatur Sipil Negara) atau PNS daripada bekerja di swasta. Hal itu karena takut adanya PHK besar-besaran.

Kalau menjadi ASN tidak ada istilah seperti itu, kecuali ada pelanggaran berat yang dilakukan. Oh, beginilah hidup ya.

Kita tak tahu apakah dengan restrukturisasi Bukalapak akan memberikan kembali lowongan pekerjaan bagi masyarakat atau tidak, wajib ditunggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline