Kota Ambon merupakan daerah strategis di wilayah Indonesia Timur karena letaknya persis di tengah-tengah KTI (Kawasan Timur Indonesia) sehingga sangat logis jika ke depan Kota Ambon dijadikan sebagai logistic center atau Pusat Logistik untuk KTI.
[caption id="attachment_183758" align="aligncenter" width="620" caption="Indonesia Timur (earth.google.com)"][/caption]
James Riyadi pemilik Lippo Group yang juga merupakan orang terkaya ke-6 di Indonesia itu mengungkapkan bahwa Kota Ambon sangat layak dan cocok untuk dijadikan dropping logistic sehingga sudah sewajarnya untuk direalisasikan, karena saat ini persoalan terberat yang dihadapi KTI adalah kurangnya infrastruktur untuk distribusi logistik mengakibatkan harga barang terutama kebutuhan pokok masyarakat menjadi mahal.
Jika Kota Ambon dijadikan logistic center maka pasokan logistik untuk daerah-daerah di Kawasan Timur Indonesia akan dilakukan dari Ambon dengan menggunakan kapal-kapal yang berukuran lebih kecil sehingga menjadi lebih ekonomis.
Menurutnya, masa depan Indonesia di tahun-tahun mendatang ada di KTI sehingga saat ini Lippo Group telah melakukan perluasan investasi di KTI dengan membuka Matahari di Ambon Plaza seluas 5.000 meter persegi dengan omzet Rp. 100 milyar/tahun. Di tempat yang sama pihaknya juga membuka Foodmart seluas 1.000 meter persegi dengan omzet Rp. 60 milyar/tahun. Hal ini menandakan bahwa ekonomi KTI sebenarnya sangat bergairah, terbukti sejak dibuka Februari 2012 lalu hingga saat ini, Ambon City Center selalu meraih omzet Rp. 1 milyar/hari dan sekitar 95-97 persen masyarakat Kota Ambon bertransaksi secara tunai karena credit card di kota itu masih terasa asing, namun bukan berarti daya beli masyarakat menurun tapi justru sangat tinggi.
Dalam waktu dekat Lippo Group juga akan membangun rumah sakit berstandar internasional di Kota Ambon sehingga masyarakat di Kawasan Timur Indonesia lebih mudah mendapatkan layanan rumah sakit bertaraf internasional tersebut.
Namun tanpa adanya stabilitas keamanan dan politik di Maluku maka segala bentuk pembangunan di wilayah itu sangatlah mustahil, sehingga diharapkan seluruh elemen masyarakat berpartisipasi memelihara perdamaian dan keamanan di wilayahnya masing-masing dan jangan pernah terpancing provokasi dari orang-orang yang hanya menginginkan Ambon dan Maluku selalu dalam kondisi konflik.