Lihat ke Halaman Asli

Kemerdekaan Bukan Untukku...

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setiap tahun, setiap tanggal 17 Agustus, setiap hari itu bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaanya. Setiap gang, jalan, dimanapun pasti ada bendera merah putih yang berkibar. Berkibarnya bendera juga menandakan rakyat menyambut hari suka cita, sesuka citanya mereka ketika memasang bendera tersebut.

Hari ini, 13 Agustus 2010, pukul 11:27 BBWI

Dalam diriku kemerdekaan itu bukan untuk dirayakan, bukan untuk dikenang, dan juga bukan untuk diperingati dengan besar-besaran. Kemerdekaan itu hanya sebuah simbol. Simbol bahwa Indonesia telah terbebas dari penjajahan.

Aku tidak tau lagi sudah berapa lama aku tidak memperingati hari besar bangsa Indonesia itu. Aku tidak ingat terakhir kali upacara di tengah lapangan, yang aku tau dan ingat tanggal 17 Agustus itu hari Istimewa, lain itu tidak. Aku selalu mencamkan kata-kata pejuang dalam diriku, "jiwa ragaku akan kupersembahakan untuk Indonesia", itu kata-kata yang selalu terpatri dalam hati. Hanya itu dan simbol  itu yang aku ingat, bahkan tatacara upacara pun aku lupa.

Aku bertanya dalam hati saja, "Apa makna dari sebuah kemerdekaan??", "Apa yang dimaksud kemerdekaan yang hakiki??", sampai sekarangpun aku tetap tidak tau, jawaban yang aku terima selalu tidak sesuai dengan hatiku. Aku bertanya seperti ini bukan hanya untuk melepaskan curahan hati saja, ini lebih dari sekedar pertanyaan. Aku selalu gamang manakala hari kemerdekaan itu tiba, aku selalu bertanya, aku bingung.

****

Pernah aku belajar tentang pembukaan UUD 1945, itu waktu kecil dulu, aku selalu dicekoki hal-hal indah tentang makna kemerdekaan. Semakin besar, aku semakin bertanya isi UUD tersebut. "...kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri kemerdekaan...", maaf jika kalimat ini salah, karena aku tidak sebagai siswa.

Hak segala bangsa, aku tidak mendapatkan hak itu. Penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, aku tidak tau kapan dihapuskannya?? Pri kemanusiaan dan pri kemerdekaan, aku tidak tau akan dua hal tersebut. Maaf, bukan aku apriori dengan kemerdekaan, tetapi aku tidak tau kemerdekaan itu bagaimana, apakah dia berbentuk atau hanya kata-kata saja.

Semua bercerita tentang indahnya merdeka. Bercerita tentang apapun tentang semua itu, dari yang aku ketahui sampai yang membuat aku terus bertanya. Aku tau Indonesia sudah merdeka, enam puluh lima tahun, tapi aku tidak merasakan itu. Sepertinya Kemerdekaan memang bukan untukku.........




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline