Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Cerpen | Bu Guruku Tidak Jahat

Diperbarui: 1 Agustus 2020   01:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: dewatanews.com

Tadi pagi, sebelum bel masuk, kelasku gaduh. Oh iya, aku kelas IV saat ini. 

Tadi, anak-anak perempuan menjerit dan menangis. Termasuk aku.

Seto, teman sekelasku yang sangat usil, membawa ular weling ke dalam kelas. Saking usilnya, dia mendekatkan dan mengarahkan ular yang dipegangnya ke arah anak perempuan. Seto tertawa terbahak-bahak begitu anak perempuan menjerit dan menangis. 

Kegaduhan sedikit terhenti ketika bu guru kami, Bu Sari, ke kelas. Tak lama pak satpam menyusul bu Sari. 

Bu Sari mendekati Seto yang masih memegang ular weling. 

"Seto, dari mana ular itu?" bu Sari terlihat sedikit takut ketika bertanya.

Seto tak menjawab. Sementara pak satpam mengambil ular yang masih dipegang Seto. Setelah itu ular dibawa keluar kelas.

"Terima kasih, pak Tejo..." ucap bu Sari.

"Ya, bu Sari. Sama-sama" jawab pak satpam.

**

Kelas menjadi hening. Bu Sari berdiri di depan kelas. Tatapan matanya terlihat tak seperti biasa kulihat. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline