Lihat ke Halaman Asli

Zahrotul Mujahidah

TERVERIFIKASI

Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Memanfaatkan Pekarangan untuk Memenuhi Konsumsi Buah Keluarga

Diperbarui: 23 Februari 2019   04:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Memiliki pekarangan tentu menyenangkan meski tak begitu luas, apalagi di desa. Kebetulan, lokasi rumah dan pekarangan yang terletak tak jauh dari area persawahan. Terbayang sejuknya angin. Suara daun bambu ditiup angin pun terdengar lirih dari rumah.

Karena saya maupun suami tidak bisa mengolah tanah untuk sawah tegalan maka pekarangan di samping rumah kami manfaatkan untuk menanam aneka bibit buah. Bibit buah yang ditanam meliputi jeruk sunkist hijau, jeruk untuk wedang, jambu air, kelengkeng dengan beberapa jenis, pisang ambon dan pisang raja. 

Dokpri

Bibit-bibit buah tersebut sudah beberapa kali panen. Tak begitu melimpah, namun bisa dinikmati bersama keluarga ketika buah sudah dipanen. Akan tetapi ketika musim hajatan terutama pernikahan, bila pisang raja sedang berbuah dan masuk masa panen, sering dibeli para pemilik hajatan. Untuk pernikahan adat Jawa biasanya pisang ambon menjadi kebutuhan pokok untuk ubo rampenya.

Dokpri

Belum lama ini di pekarangan samping rumah juga ditanami bibit alpukat. Sebelumnya juga pernah menanam bibit alpukat tapi mati karena kurang air ketika musim kemarau kemarin. 

Apotek hidup pun ada meski hanya menanam jahe, kunyit, kencur dan sereh. Kalau pingin bikin wedang jahe, wedang sereh atau memasak tinggal ambil dari pekarangan samping rumah. Alhamdulillah mengurangi sedikit pengeluaran.

Persemaian jahe, kencur. Dokpri

Selain dimanfaatkan untuk menanam bibit buah dan apotek hidup, dari sedikit lahan dimanfaatkan untuk kolam. Kalau ini asli untuk klangenan. Yang dipelihara lele. Jumlahnya tak terlalu banyak sih. Tapi untuk bobot ikan lelenya bisa mencapai 5 kilograman. Ya selain untuk klangenan, juga untuk mengurangi perkembangbiakan nyamuk.

Dokpri

Lahan tak seberapa tapi hasil olahannya bisa dinikmati seluruh keluarga. Alhamdulillah.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline