Lihat ke Halaman Asli

Joko Yuliyanto

pendiri komunitas Seniman NU

Kita Bertanggung Jawab

Diperbarui: 6 Januari 2020   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: tirto.id

Semenjak banjir bandang melanda kawasan Jabodetabek, banyak warganet saling tuding menyalahkan satu sama lain. Tak pelak media sosial ramai dengan berbagai pemberitaan seputar (bakan mantan) Ibukota Indonesia tersebut. Anies Baswedan selaku pemangku jabatan tertinggi di Jakarta banyak mendapat sorotan. Hingga perang tagar ramai di Twitter.

Menariknya, sikap fanatik ini hanya menjadi perdebatan konyol satu sama lain. Mengaku sama-sama di pihak yang benar. Pernyataan Gubernur yang juga mantan menteri pendidikan tersebut semakin menarik ketika dibandingkan dengan Gubernur pendahulunya.

"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran Pemprov DKI tidak ada saling menyalahkan pada fase ini. Tidak usah menyalahkan orang pada fase ini. Prioritas saat ini seluruh warga Jakarta terselamatkan," ujar pria 50 tahun tersebut.

Meme di beberapa lini masa menunjukan sikap bijak Anies Baswedan dibandingkan dengan BTP alias Ahok yang menyalahkan banjir rob dan juga tentunya Joko Widodo yang sempat menyalahkan pemerintah pusat karena ketidaksigapan menanggulangi bencana banjir.

Selain banjir yang sulit untuk masuk ke tanah tersebut, banjir dukungan juga memenuhi akun Anies Baswedan.

"Anggap saja magang untuk menjadi presiden RI 2024."

"Yang banjir Jawa Barat, Banten, dan Jakarta, tapi yang diperhatikan hanya Gubernur Jakarta."

Dan masih banyak lagi dukungan fanatik dari berbagai elemen masyarakat, terkhusus alumni 212 yang secara tidak langsung berhasil menumbangkan popularitas Ahok.

Perhatian terhadap banjir di Jakarta memang layak mendapat perhatian nasional. Selain sebagai Ibu kota negara, Jakarta juga masih menjadi pusat perputaran ekonomi dan bisnis nasional. Bukan semata karena Anies Baswedan yang terkesan menjadi oposisi pemerintahan - lebih dari itu - Jakarta tetap menjadi pusat pemerintahan hingga saat ini.

Bukan lagi berdebat tentang tawaran menteri PUPR, Mochamad Basoeki Hadimoeljono tentang normalisasi sungai. Tapi lebih kepada langkah strategis agar tidak semakin banyak menimbulkan kerugian.

Kejadian ini setidaknya sedikit membuta mata untuk setiap pemangku kebijakan, khususnya gubernur Anies Baswedan. Bahwa gorong-gorong besar itu rupanya cukup bisa membantu mengatasi banjir daripada hanya menunggu air hujan masuk ke tanah. Karena usaha membuat gorong-gorong dan mengalirkan ke sungai juga akan menjadi sunatullah sebagai ikhtiar manusia menyelamatkan warganya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline