Lihat ke Halaman Asli

Arti Sebuah Kompetisi

Diperbarui: 8 Juli 2016   14:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : www.echotuts.web.id

Bel istirahat telah berbunyi. Anak-anak yang masih berbelanja di kantin, dan sedang bermain di sekitar halaman sekolah. Sekarang, mereka berhamburan ke kelas masing-masing. Ibu Polnaya, guru bahasa Inggris kelas lima, melangkah memasuki ruang kelas. Anak-anak memberi salam, dipimpin oleh Samuel sebagai ketua kelas. Ibu Polnaya menaruh buku paket bahasa Inggris, dan berdiri di depan kelas.

"Okay, students. We are going to do test the end of selection today. The test is only for Samuel and Delon." Ibu Polnaya menjelaskan tujuan pertemuan pelajaran bahasa  Inggris. ibu Polnaya juga menjelaskan beberapa hal penting, sehubungan dengan tes akhir seleksi.

Samuel dan Delon akan berdiri di depan kelas. Mereka akan melakukan percakapan dalam bahasa Inggris. Samuel akan berperan sebagai turis lokal dari Jakarta, yang sedang berlibur ke kota Ambon. Sementara itu, Delon akan berperan sebagai masyarakat kota Ambon. Delon akan memperkenalkan kota Ambon kepada Samuel. Berdasakan percakapan tersebut, akan ditentukan siapa pemenangnya. Anak-anak kelas lima dapat memilih calonnya, menulis di kertas dan mengumpulkan ke depan kelas.

"But, Mrs Polnaya..." Sisi mengangkat tangan, dan bertanya. "May I choose no one of them?"

"What do you mean? You want to be inactive voters?"

"Yes, I mean..."

"No." Ibu Polnaya, menatap anak-anak kelas lima. "All of you have to choose one of them. Be truth and fair!"

Anak-anak kelas lima terdiam. Ahmad menengok ke arah John, dan berbisik. "Beta rasa, kita seperti anggota parlemen Amerika. Juga, seperti anggota dpR dan MPR negara republik Indonesia sekarang."

John tertawa. "Berarti, kita akan memilih presiden dari partai liberal. Atau, demokrat."

"Atau, kita akan membahas program kerja tahunan. Serta, anggaran daerah dan pusat. Diusahakan, agar terjadi pemerataan pembangunan dari pusat ke daerah. Teristimewa, propinsi-propinsi terpencil di kalimantan. Dan, di sebelah timur Indonesia.' Sambung, Berty. Mereka pun tertawa. 

Pedro  yang duduk sebangku dengan Ahmad, mengajak mereka diam. Namun, Pedro berbisik kemudian. "Samuel dan Delon akan pukul kita, bila dengar ini."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline