Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Fisika untuk Hiburan 37 (Bunyi): Telegraf Tom-Tom

Diperbarui: 3 Agustus 2021   03:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gendang berongga. Sumber: https://www.savacoolandsons.com/item-34028.html

Gendang atau gong berongga adalah sebuah alat musik perkusi. Terlepas dari namanya, itu bukan gendang yang sebenarnya tetapi sebuah idiofon, yang biasanya terbuat dari bambu atau kayu yang diukir. Gendang berongga pada foto ini adalah barang Museum Afrika, yaitu idiofon gendang berongga dari suku di Kongo.

Dalam topik Bunyi dari Fisika untuk Hiburan kali ini, kita akan meninjau sebuah alat komunikasi yang telah digunakan sebelum listrik tersedia, yaitu sebuah alat yang disebut Telegraf Tom-Tom.

Sudah sangat sulit untuk melacak keberadaan alat ini bahkan secara daring, karena sudah obsolet dan tak dibuat replikanya, tidak seperti, misalnya: tabung bicara (speaking tube) atau replika telegraf optik lama atau sistem semaphore, lihat artikel saya: Fisika untuk Hiburan 32 (Bunyi): Jika Kecepatan Bunyi Lebih Kecil.

Hasil pelacakan daring saya memberikan hasil berupa alat yang mirip atau mungkin sama dengan telegraf Tom-Tom, yaitu gendang berongga yang digunakan di seluruh Afrika, Asia Tenggara, dan Oseania. Di Afrika, drum semacam itu, yang ditempatkan secara strategis untuk transmisi akustik yang optimal, misalnya, di sepanjang sungai atau lembah, telah digunakan untuk komunikasi jarak jauh, lihat foto judul.

Telegraf Tom-Tom. Sumber: Physics for Entertainment, Book 2, hlm. 244

Penduduk asli Fiji menggunakan telegraf Tom-Tom.

Telegraf Tom-Tom
Penyampaian sinyal bunyi berita masih berlaku bahkan hingga hari ini di antara suku-suku Afrika, Amerika Tengah, dan Polinesia. Untuk tujuan ini digunakan Tom-Tom, sebuah telegraf khusus yang mampu mengirimkan bunyi jarak jauh. Sinyal bunyi diulang dalam relai dan segera populasi dari area yang luas menerima sinyal tersebut.

Ketika Italia berperang dengan Abyssinia (sekarang Etiopia), Negus (Raja Abyssinia) belajar dengan sangat cepat dari semua gerakan pasukan Italia. Ini membingungkan orang Italia yang tidak memiliki firasat tentang telegraf Tom-Tom musuhnya.

Ketika Italia berperang lagi dengan Abyssinia, perintah mobilisasi umum yang dikeluarkan di Addis Ababa adalah "mempublikasikan" perintah itu dengan cara yang sama dan meneruskan ke desa-desa terpencil dalam waktu beberapa jam.

Catatan:
Di sini terlihat jelas obsoletnya teknologi ini sekarang, terutama bagi kita yang menggunakan HP terkini sebagai alat telekomunikasi.

Telegraf Tom-Tom kembali digunakan selama perang Anglo-Boer. Tom-Tom memungkinkan untuk menyampaikan informasi militer dengan sangat cepat.

Orang-orang Capeland mempelajari segalanya beberapa hari sebelum pengiriman resmi datang melalui pengirim berita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline