Lihat ke Halaman Asli

Johan Japardi

Penerjemah, epikur, saintis, pemerhati bahasa, poliglot, pengelana, dsb.

Indium dalam Layar Sentuh

Diperbarui: 15 Juli 2021   12:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tablet layar sentuh. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 137.

Layar sentuh dari tablet ini memiliki kisi-kisi yang sangat tipis, berupa kabel transparan yang terbuat dari Indium timah oksida (ITO).

Tabel periodik unsur-unsur kimia, diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia.

Dalam tabel periodik, Indium termasuk dalam golongan Boron atau golongan 13 setelah Galium (lihat artikel saya: Galium yang Tidak Toksik dan Ramah Lingkungan) dan memiliki nomor atom 49.

Dua unsur terakhir golongan 13 diberi nama berdasarkan warna garis terang dalam spektrum cahaya yang dihasilkan ketika senyawanya dipanaskan dalam nyala api. Indium berasal dari kata Indigo, yang merupakan warna cahaya yang dilepaskan atom-atomnya ketika dielektrifikasi.

Indium ditemukan pada 1863 oleh 2 kimiawan Jerman Ferdinand Reich dan Hieronymous Theodor Richter, selama kajian spektroskopi mineral yang diduga mengandung Talium. Garis biru indigo yang mereka amati tidak cocok dengan salah satu unsur yang diketahui pada saat itu, dan mereka menyadari bahwa mereka telah menemukan unsur baru.

Mineral Indium langka, dan sebagian besar logam Indium diperoleh dari bijih timah dan seng, misalnya Sphalerite (lihat gambar Sphalerite dalam artikel saya: Seng dan Berbagai Penggunaannya).

Dalam bentuknya yang murni, Indium adalah logam yang sangat lunak dan berwarna keperakan yang cerah. Hanya beberapa ratus ton logam Indium yang diproduksi setiap tahun, sebagian besar sebagai produk sampingan dari ekstraksi seng dari Sphalerite.

Beberapa penggunaan senyawa Indium. Diadaptasi dari buku: Periodic Table Book - A Visual Encyclopedia, hlm. 137.

Penggunaan Indium yang paling penting adalah dalam produksi layar elektronik. Campuran padat dari Indium(III) dan timah(IV) oksida (In2O3 dan SnO2) memiliki kombinasi sifat yang tidak biasa, keduanya transparan dan merupakan konduktor listrik yang baik. Sebagian besar layar elektronik panel datar membutuhkan elektroda di bagian depan dan belakang, elektroda di depan harus transparan, atau gambar akan kabur. Campuran ini disebut Indium Timah Oksida (ITO) yang digunakan pada layar sentuh yang memungkinkan deteksi ketika jari melakukan kontak dengan layar.

ITO memiliki titik leleh dalam kisaran 1526-1926C, bergantung pada komposisinya. Bahan yang paling umum digunakan memiliki komposisi In4Sn, semikonduktor tipe-n dengan celah pita besar sekitar 4 eV.

ITO transparan terhadap cahaya tampak dan memiliki konduktivitas listrik yang relatif tinggi. ITO memiliki resistivitas listrik rendah ~0,0001 Ohm.cm dan film tipisnya bisa memiliki transmitansi optik lebih besar dari 80%. Sifat ini digunakan untuk layar sentuh seperti HP maupun tablet.

ITO merupakan bahan optoelektronik yang banyak digunakan baik dalam penelitian maupun industri. ITO bisa digunakan untuk layar panel datar, jendela pintar, elektronik berbasis polimer, fotovoltaik film tipis, pintu kaca freezer supermarket, dan jendela bangunan.
Selain itu, film tipis ITO untuk substrat kaca bisa membantu jendela kaca untuk menghemat energi.

Pita hijau ITO digunakan untuk produksi lampu yang elektroluminesen yang fungsional dan sepenuhnya fleksibel. Juga, film tipis ITO digunakan terutama sebagai pelapis yang anti-reflektif dan untuk layar kristal cair (LCD) dan elektroluminesensi, di mana film tipis digunakan sebagai elektroda transparan konduktor.

ITO juga sering digunakan untuk membuat lapisan konduktif transparan layar OLED, layar plasma, panel sentuh, dan aplikasi tinta elektronik. Film tipis ITO juga digunakan dalam dioda pemancar cahaya organik, sel surya, pelapis antistatik dan pelindung induksi elektromagnetik. Dalam dioda pemancar cahaya organik, ITO digunakan sebagai anoda (lapisan injeksi lubang).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline