Lihat ke Halaman Asli

Pro Duta, Persikabo & Psis Pertarungan 3 Mafia Bola

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14092147522002812230

[caption id="attachment_321329" align="aligncenter" width="300" caption="gambar diambil dr sindonews"][/caption]

#salamgigitjari sepertinya akan pas jika diucapkan kepada klub sepakbola di indonesia yang tidak mempunyai jalur mafia ke penguasa tertinggi jagat sepakbola negri kita ini. Setelah selalu dikecewakan dengan hasil pertandingan sepakbola yang hampir selalu untuk kemenangan tuan rumah karena politik ekonomi yang punya julukan dapur wasit harus ngebul, publik sepakbola nasional juga harus siap dikecewakan dengan yang namanya jalur khusus menuju juara.

Seperti kita ketahui jatah promosi dari DU 2014 ke ISL 2015 hanya 2klub teratas yang akan mencapai grand final nanti. Saat ini Fase 16 besar di grup J bercokol 4 klub berkekuatan dahsyat secara team dan amunisi jalur belakangnya. Secara materi Team PRO DUTA, PSGC & PERSIKABO layak berebut tiket lolos 8 besar mengesampingkan PSIS yang secara materi masih kalah bagus. Secara financial keempat klub group J berimbang dan sehat. Secara kedekatan dengan yang mulia LNM hanya PERSIKABO yang aman, namun jangan remehkan pengalaman, loby dan keuangan Sihar Sitorus di PRO DUTA. PSIS masih memiliki Yoyok Sukawi yang punya sejarah kedekatan dengan JokDri di masa lalu. Jadi mungkin ada baiknya PSGC saja yang lolos mendampingi PERSIKABO.

PERSIKABO KABUPATEN BOGOR

sempat menunggak gaji para pemainnya di musim DU 2013 PERSIKABO tiba - tiba muncul sebagai team bertabur bintang di DU 2014. Nama - nama beken seperti Bobby Satria, Budi Sudarsono, johan juansyah, aliyudin, rudi widodo dan aldo baretto. meski secara kolektifitas team masih kalah dari PS Bangka namun kemampuan finansial yang tiba - tiba saja muncul seperti itu pantas dipertanyakan. Persikabo bukan termasuk sebuah klub dengan pengelolaan yang bagus dan profesional. dengan biaya pengeluaran untuk gaji pemain yang tinggi Persikabo masih mengandalkan dari single funding atau bapak asuh klub. Sponsor ataupun pemasukan dari tiket sangat minim sekali. Menurut penuturan bapak sairan dari persikabo saat itu Persikabo masih kesulitan mendapatkan sponsor dan saat ini mengandalkan dana dari bupati bogor. bagi saya tidak mungkin seorang bupati di tanah jawa mampu dan mau nombok sedemikian besar untuk Persikabo, dan rantai subsidi itu terkuaklah berasal dari Nugraha Besoes sebagai pemilik tabloid olahraga terkenal di negri ini. jadi wajar kalau Persikabo akan mendapat jalan mulus versi bagindo LNM ke ISL 2015

PRO DUTA

siapa tidak kenal PRO DUTA ? klub yang ngga jelas home basenya selama periode IPL tahun lalu. Dikerjain habis - habisan oleh geng PT LI di babak Play Off IPL musim lalu hanya karena punya dosa besar pemiliknya seorang Sihar Sitorus. Kekuatan keuangan dari kebun kelapa sawit istri Sihar Sitorus seakan ngga pernah ada habisnya, ini yang memungkinkan islah antara Sihar dan geng Bagindo LNM. Izin menggelar tour eropa kemarin salah satu indikasinya. Meski secara materi team masih biasa saja.

PSIS SEMARANG

Tampil realistis dengan sebagian besar materi pemain muda musim ini PSIS Semarang tampil lebih konsisten selama fase group penyisihan. Fase !6besar secara materi pemain PSIS akan rontok di hadapan ketiga kontestan lainnya. Poin kandang bisa dimaksimalkan dengan sosok manajer fenomenal Yoyok Sukawi yang bebrapa tahun lalu dengan kerennya memukul wasit di lapangan dan terbebas dari hukuman berat dengan negosiasi belakang layarnya. manajemen premanisme masih ada di PSIS saat ini. Saya tidak memandang hal tersebut sebagai sebuah kejelekan, karena di dunia sepak bola mafia sekarang ini siapa yang kuat dialah yang menang. Kedekatan dengan JokDri saya perkirakan akan menjadi benang merah bagi Yoyok Sukawi

PSGC CIAMIS

terus berjuang saja !!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline