Lihat ke Halaman Asli

joan jojo

Saya suka membaca buku, artikel dan menonton film

Penerapan Biomimicry dan Artificial Intelligence pada Kehidupan Sehari-hari

Diperbarui: 25 Mei 2020   14:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: flickr.com/photos/jurvetson

Halo teman-teman apa kabar ? masih pada WFH dan masih semangat kan yaah....., oiya sebelumnya selamat Idul Fitri 1441 H bagi yang merayakan.

Kali ini saya ingin membahas mengenai biomimicry/biomimetics dan artificial intelligence (AI). Mungkin sebagian sudah pada tahu dan bosen tentang hal ini, tapi saya mau mengulas sedikit aja karena barusan sehabis menonton film Terminator: Dark Fate, saya jadi teringat tentang hal ini.

Jadi apa itu biomimicry/biomimetics?

Menurut  the biomimicry institute, biomimicry adalah suatu pendekatan  untuk menciptakan inovasi dengan cara mencari solusi yang berkelanjutan terhadap tantangan-tantangan yang ada dengan meniru pola dan strategi dari alam. 

Tujuannya adalah untuk menciptakan produk, proses, dan kebijakan --- cara hidup baru --- dengan cara meniru sesuatu yang telah beradaptasi dengan baik  di bumi dalam waktu lama.

Bahasa awamnya biomimicry adalah inovasi manusia yang meniru dari alam. Biomimicry ada di sekitar kita dan kita sering melihatnya ke mana pun dan dimanapun kita berada. Berikut adalah beberapa contoh dari inovasi yang meniru dari alam:

  • Bantalan pijakan kaki untuk memanjat tebing yang mampu menopang berat manusia merupakan tiruan dari biomekanik kaki tokek.
  • Teknik aerodinamika dari Shinkansen kereta cepat Jepang untuk menghilangkan tingkat kebisingan terinspirasi dari bentuk paruh burung kingfisher.
  • Arsitek merancang struktur pendingin pasif  terinspirasi dari gundukan rayap.
  • Velcro berasal dari pengamatan dari kuatnya kaitan dari benih yang berasal dari tanaman dan menempel kepada bulu binatang.
  • Pakaian renang yang sangat efektif terinspirasi dari kulit hiu.
  • Sayap kupu-kupu dan bulu merak untuk mengembangkan bahan seperti opal yang bisa menjadi landasan the next smart sensors.
  • Bulu beruang kutub telah menginspirasi desain untuk pakaian termal.
  • Versi sintetis dari lem yang dihasilkan oleh cacing sandcastle,  digunakan untuk memperbaiki tulang yang patah, dimana lem akan larut saat tulang tersebut sembuh.
  • "Prinsip kulit telur" yang telah diterapkan untuk membuat bola lampu yang modern, ringan, efisien, dan tangguh.
  • Permukaan yang anti air terinspirasi oleh sifat anti air dan struktur permukaan daun teratai.
  • dll.

Kesimpulannya biomimicry dimanfaatkan untuk membantu memecahkan masalah agar sesuai dengan kebutuhan bisnis, korporasi, organisasi atau kebutuhan pelanggan.

Lalu bagaimana dengan kecerdasan buatan atau artifical Intelligence (AI) itu?

Kecerdasan buatan (AI) adalah cabang ilmu komputer yang  melibatkan pengembangan program komputer untuk menyelesaikan tugas-tugas yang meniru dan bahkan dapat melampaui kecerdasan manusia. 

Algoritma AI dapat digunakan untuk  pembelajaran, penarikan kesimpulan, pemecahan masalah, pemahaman bahasa dan/atau penalaran logis, serta perhitungan ramalan cuaca maupun perhitungan jumlah produksi untuk beberapa waktu kedepan yang biasa disebut dengan forecasting. AI ini juga banyak dijadikan business analytic untuk pengambilan keputusan para stake holder.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline