Lihat ke Halaman Asli

Joko Martono

TERVERIFIKASI

penulis lepas

Catatan Perjalanan Berkompasiana: Berkoneksi, Berinteraksi, dan Berkontribusi Nyata

Diperbarui: 27 Februari 2022   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tak terasa dan tak dinyana saking asyiknya "menggauli" Kompasiana sejak sepuluh tahun lebih, ternyata telah banyak teman dan relasi untuk saling berbagi info di medium ini.

Mumpung masih bulan Februari, tulisan ini dibuat sekaligus mengingati awal-awal saya berkompasiana. Anggap saja sebagai flashback atau kilas balik terhadap apa yang pernah saya dan beberapa rekan lakukan ketika memanfaatkan ruang publik virtual sebagai rumah bersama.

Walaupun saya tidak setiap hari menulis namun setidaknya manakala berselancar di Kompasina, selalu mudah untuk berkoneksi, berinteraksi melalui forum berbagi artikel antarkompasianer.

Gegara berkompasiana (juga di media lain) saya semakin banyak teman berasal dari berbagai penjuru, berbagai budaya, suku, agama, ras, antargolongan, antargenerasi, menyatu dalam wadah sharing and connecting, yang kini telah bertransformasi menjadi beyond blogging.

Beberapa teman saya berkompasiana berasal dari Papua, Maluku, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur dan Barat, Bali, Kalimantan, Sumatera dan sekitar, termasuk teman kompasianer dari Pulau Jawa sendiri yang tak sedikit jumlahnya.

Tak terkecuali diaspora Indonesia di berbagai manca negara (Italia, Inggeris, Belanda, Perancis, Jerman, Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Australia.

Ada juga teman kompasianer yang bermukim di Timur Tengah, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Hongkong, Malaysia.

Terhadap semuanya itu telah terbangun suatu konektivitas, seringkali berbagi pengalaman sehingga menambah wawasan saya, paling tidak mereka ikut mengabarkan sikon di negara atau tempat tinggal serta kawasan sekitarnya.

Dari sepintas gambaran tersebut, setidaknya saya telah menjalin pertemanan, persahabatan, persaudaraan antarkompasianer dalam berelasi, berbagi info disusul berinteraksi, menambah kebanggaan sesama anak bangsa menyatu di bawah payung Kompasiana.

Belajar berbangsa ternyata bisa dilakukan dengan memanfaatkan medium virtual ini. Banyak terpetik nilai multikultural, saling memahami sekaligus menyadari perbedaan (etnis dan religi) dilandasi toleransi yang semakin merekatkan rasa, jiwa, sikap  kebangsaan.

Saya ikut merasa senang dan bangga bahwa kebhinnekaan semakin tertanam, semakin merekat manakala berkompasiana. Sesuatu yang jarang dilakukan atau terjadi di dunia nyata, di medium ini banyak ditemui.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline