Lihat ke Halaman Asli

Joko Martono

TERVERIFIKASI

penulis lepas

Pandemi Covid-19 di DIY dan Perlindungan Anak

Diperbarui: 24 Juli 2021   14:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gambar: tribunnews.com

Bencana nonalam (baca: pandemi Covid-19) yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak pertengahan Maret 2020, berdampak terhadap berbagai lini kehidupan dan telah banyak membawa korban.

Hingga tanggal 23/7/2021 info resmi dari Dinas Kesehatan DIY tercatat total akumulasi pasien terkonfirmasi positif di DIY menembus angka seratus ribu lebih atau tepatnya mencapai 101.005 kasus (+ 1.431). Sedangkan pasien sembuh total berjumlah 67.961 orang (+ 976)

Sementara total pasien meninggal dunia tercatat 2.780 orang (+ 97). Jumlah ini merupakan pasien yang telah diuji dan dinyatakan positif Covid-19. Belum termasuk pasien meninggal yang dikategorikan kasus suspek, sehingga total jumlahnya bisa lebih dari itu.

Ketika awal pandemi merebak, kebanyakan pasien dinyatakan positif yaitu mereka yang berusia dewasa, lansia cenderung mendominasi jumlah pasien meninggal dunia lantaran komorbid atau penyakit bawaan yang menyertainya.

Dalam perkembangannya, ternyata virus corona penyebab Covid-19 ini tidak pandang bulu, hampir merata menulari segala usia/jenis kelamin dan ditemui menginfeksi saluran pernafasan setiap orang yang lengah, sehingga bila tidak mendapat perawatan proporsional bisa berujung kematian.

Belum meredanya pandemi ditandai kasus positif aktif yang saat ini mencapai 29,97 persen disusul masih tingginya penularan serta munculnya varian baru di DIY pastinya perlu mendapat cermatan bersama.

Terutama dengan ditemukan virus corona varian Delta yang telah menginfeksi sejumlah warga DIY, notabene varian ini ditengarai lebih cepat menular, menjadikan kita semakin waspada, memperketat prokes dalam setiap kegiatan.

Dari hasil whole genome sequencing (WGS) Sars-Cov-2 menggunakan metode Amplicon-based dari specimen Covid-19 oleh Laboratorium WGS Pokja Genetik UGM, dengan 25 sampel mengindikasikan 20 orang telah terpapar virus varian Delta. Ditemui 11 kasus pada orang dewasa dan sembilan kasus pada anak-anak (Kompas.com, 17/7/2021).

Nah, melihat perkembangan pandemi di DIY yang belum mereda, ditambah mulai merambahnya jenis virus corona varian Delta maka terhadap orang dewasa tak terkecuali anak-anak usia 18 tahun ke bawah perlu mendapat perhatian sekaligus perlindungan.

Dan mengingat tingginya daya penularan varian baru virus penyebab Covid-19 yang berpotensi mengancam jiwa anak, sebagai implikasinya menggugah segenap orangtua berperan aktif melindungi anak-anaknya supaya mereka selalu berdaya dalam menapak hidupnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline