Biasanya setiap bulan dua pecatur putri Indonesia tampil dalam 100 besar pecatur terbaik putri dunia. Namun dalam daftar yang dikeluarkan badan catur dunia (FIDE) untuk bulan November 2018 tinggal satu saja yang muncul dalam peringkat 100 besar dunia yakni MI Irine Kharisma Sukandar (26) dengan elo rating 2385 dan berada pada urutan ke-75.
Apa yang terjadi dengan pecatur Indonesia lainnya? Pecatur terbaik kedua nasionla yakni WG Medina Warda Aulia (21) dengan elo rating 2366 tidak lagi masuk dalam 100 pecatur putri terbaik dunia. Pada hal biasanya dia selalu masuk.
Pecatur putri cilik Samantha Edithso (berusia 10 tahun) dengan elo rating 1879 sudah mengharumkan nama Indonesia dengan tampil sebagai juara dunia di kelasnya pada kejuaraan FIDE World Championship di bawah usia 10 tahun di Minsk, Belarusia, akhir Juni 2018.
Para atlit Indonesia itu masih muda dan punya potensi yang besar untuk berprestasi di tingkat internasional kalau mendapatkan dukungan dari pemerintah dan pengusaha. Dalam hal ini Percasi harus kreatif dan aktif, dan jangan membuang peluang itu menjadi hilang. Kita harus belajar dari kenyataan pahit bahwa di masa mudanya MI Irine Kharisma Sukandar banyak pengamat catur dunia yang menganggap Irine bisa tampil sebagai juara dunia jika dibina dengan baik. Namun apa yang terjadi saat ini? Walaupun dia selalu masuk 100 besar dunia, namun dalam Olimpiade Catur 2018 pun para pecatur terbaik kita yakni Irine, Medina Warda Aulia, dan GM Susanto Megaranto tidak bisa ditampilkan Percasi.
Jangan sampai peluang mengharumkan bangsa lewat atlit-alit muda kita hilang begitu saja. Percasi bisa mengajak beberapa pengusaha agar para pecatur kita bisa ikut kompetisi internasional secara teratur.
Pecatur putri yang potensial untuk mengharumkan negara karena prestasinya:
Nomor Nama Gelar Elo Rating Tahun Lahir
1 Irine Kharisma Sukandar MI 2385 1992
2 Medina Warda Aulia WGM 2336 1997
3 Chelsie Monica Sihite WG 2227 1995
4 Dewi Ardhiani Anastasia WM 2214 1994