Lihat ke Halaman Asli

Jimmy Haryanto

TERVERIFIKASI

Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Mungkinkah Danau Toba Dijadikan Sebagai Model Pengelolaan Kawasan Wisata?

Diperbarui: 12 Oktober 2017   17:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah apa yang membuat Jokowi ingin membangun kawasan Danau Toba jadi kawasan wisata utama setelah Bali. Tapi sejak menjadi Walikota Solo yang mampu mengangkat kesenian Solo, tangan dingin Jokowi sudah nampak.

Tapi agar niat mulia Jokowi itu bisa terwujud perlu pemikiran untuk mendukungnya.

Yang pertama kalau satu juta turis datang ke Danau Toba spa yang akan dilihat?

Karmel Simatupang yang merupakan  Sekretaris BPGKT dan Staf Pengajar di FE Universitas Methodist Indonesia (UMI-Medan) mengusulkan perlunya sinergitas antara tujuh bupati di sekitar danau Toba dan Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT) yang dibentuk Gubernur Sumut dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) yang dibentuk Presiden.

Peran Tujuh Kabupaten

Tujuh bupati bisa memfokuskan diri pada aspek pelayanan kepada warga dan kegiatan ekonomi yang selama ini sudah berlangsung.

Peran BPGKT

Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BPGKT) yang dibentuk berdasarkan Pergub No. 34 Tahun 2015 bisa fokus pada pengelolaan wisata dan ekonomi secara alami.

BPGKT akan mengelola situs-situs geologi, budaya dan hayati Toba seperti 15 Geosite utama GKT yang tersebar di 4 Geoarea, yakni Geoarea Haranggaol, Porsea, Sibandang dan Samosir, serta sekitar 45 geosite GKT lainnya.

Peran lain BPGKT untuk mengupayakan pengakuan UNESCO atas kaldera itu.

Peran BPODT

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline