Lihat ke Halaman Asli

Jim jim

Penikmat

Gerimis Manis

Diperbarui: 6 Januari 2021   17:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gelapnya malam menjelang pagi berkabut embun, rimbun pepohonan cemara di simpang jalan yang licin diterpa rintik gerimis manis.
Gelak tawa katak terngiang di telinga pejalan kaki menambah rindu akan dirimu yang tak pernah mengerti. Sudahlah akhiri saja pengharapan ini, asekk.

"Ayo buruan lari" suara anak lelaki berlari menuju gubuk tua untuk berteduh.
"Tunggu Ani masih jauh" sahut gadis manis berkerudung merah.


"Udah nanti kita tunggu di situ aja" wajah serius anak lelaki sembari menujuk guduk kecil di seberang jalan.
Mereka berdua berlari kecil terhuyung-huyung menuju gubuk itu.


"Mana Ani kok belum nyampe" anak laki-laki yang diketahui bernama asli Nakamura kembali memulai pembicaraan.
"Iya yah kok lama, tadi perasaan di belakang kita" sahut gadis manis bernama Mawar.


"Coba kita lihat dijalan" sahut kembali Nakamura sembari menengok ke arah jalanan.
"Astaga Ani tiduran di aspal" Nakamura berlari kecil di tengah gerimis. To be continued




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline