Lihat ke Halaman Asli

Said Sastraprayitna

pengamat media sosial

Apa Definisi Jahat atau Kejahatan

Diperbarui: 25 Agustus 2025   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa Itu Kejahatan Sebenarnya? Sebuah Cermin untuk Hati Nurani Kita

Kita sering mendengar kata "kejahatan" di berita, di film, atau bahkan dalam percakapan sehari-hari. Tapi, pernahkah kita berhenti sejenak dan bertanya: Apa sebenarnya itu kejahatan? Apakah ia hanya tentang melanggar hukum? Atau menyakiti orang lain? Dan yang lebih penting, bagaimana kita tahu bahwa suatu tindakan---baik yang kita lakukan sendiri maupun yang dilakukan orang lain---benar-benar jahat?

Ini adalah pertanyaan filosofis klasik, namun jawabannya seringkali terasa rumit. Ada yang bilang kejahatan itu ketika melanggar aturan agama. Ada yang bilang ketika merugikan banyak orang. Namun, bagaimana jika ada sebuah "cermin" yang bisa kita gunakan untuk melihat langsung ke dalam inti sebuah tindakan?

Mengukur Kejahatan dari Dalam: Uji Coba Hati Nurani

Inilah yang coba ditawarkan oleh sebuah gagasan menarik. Jangan kaget jika terdengar "berat". Intinya sebenarnya sangat sederhana dan sangat dekat dengan kita: hati nurani.

Gagasan ini mengajak kita untuk menggunakan sebuah "uji coba" sederhana:

"Apakah saya mau jika tindakan ini dilakukan kepada saya?"

Jika jawabannya adalah TIDAK, artinya Anda tidak ingin mengalami tindakan itu, dan namun Anda tetap melakukannya kepada orang lain, di situlah pengkhianatan moral terdalam terjadi. Ini bukan sekadar melanggar aturan eksternal, melainkan sebuah pengkhianatan terhadap standar moral terdalam yang kita miliki sebagai manusia: kemampuan untuk berempati dan merasakan apa yang orang lain rasakan.

Berdasarkan pemikiran ini, kejahatan dapat didefinisikan sebagai tindakan sadar yang dilakukan oleh individu terhadap orang lain, meskipun mengetahui bahwa tindakan tersebut akan dianggap tidak diinginkan jika dialami oleh diri sendiri --- dengan alasan apa pun juga.

Contohnya:

  • Anda pasti tidak ingin jika privasi Anda dilanggar. Namun, Anda ikut menyebarkan gosip atau foto pribadi orang lain tanpa izin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline