Pergerakan mahasiswa Indonesia tahun 1998 adalah peristiwa bersejarah yang mendukung perubahan sosial politik. Film dokumenter Tragedi Semanggi menceritakan dinamika dan manfaat dari gerakan tersebut. Beberapa nilai yang mencuat dalam hal ini adalah keberanian, solidaritas, kepemimpinan, kesadaran akan hak asasi manusia, dan pentingnya demokratisasi. Setelah menonton film ini, saya berpikir tentang bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan pada konteks saat ini.
Pertama dan terpenting, prinsip keberanian menjadi sangat jelas dalam pergerakan mahasiswa tahun 1998. Untuk memperjuangkan kebebasan dan keadilan, para aktivis mahasiswa berani menghadapi ancaman dan resepsi dari pemerintahan yang otoritas. Meskipun mereka menghadapi risiko yang besar, mereka tidak gentar menyuarakan pendapatnya. Salah satu hal yang dapat kita pelajari dari nilai ini adalah untuk tidak takut mengatakan apa yang kita pikirkan dan bertindak sesuai dengan kebenaran meskipun dihadapkan pada tekanan atau ketidaksetujuan.
Kedua, solidaritas menjadi dasar dari gerakan tersebut. Mahasiswa dari berbagai latar belakang bersatu untuk mencapai tujuan bersama. Mereka mengatasi perbedaan dan membentuk kekuatan satu sama lain. Dari sini, kita dapat belajar bahwa kerja sama dan solidaritas adalah kunci untuk melakukan perubahan besar dalam masyarakat.
Ketiga, kepemimpinan mahasiswa yang muncul pada tahun 1998 menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berkontribusi pada perubahan. Kepemimpinan adalah kemampuan yang dapat dipelajari dan ditunjukkan oleh siapa pun, bahkan hanya segelintir individu. Salah satu nilai yang dapat kita pelajari dari nilai ini adalah untuk terus mengingatkan kemampuan kepemimpinan kita sendiri dan mendorong orang lain untuk melakukannya juga.
Keempat, kesadaran akan hak asasi manusia berfungsi sabagai dasar etika yang mendorong mahasiswa untuk bertindak. Mereka tidak hanya memperjuangkan kebebasan politik, tetapi mereka juga memperjuangkan hak-hak dasar setiap orang untuk hidup dalam keadilan dan martabat. Dari nilai ini, kita dapat belajar betapa pentingnya melindungi dan mempertahankan hak asasi manusia setiap saat.
Terakhir, gerakan mahasiswa 1998 yang mendorong perubahan demokratisasi menunjukkan bahwa demokrasi adalah proses terus-menerus yang memperjuangkan keadilan dan pertisipasi masyarakat dan bukanlah tujuan akhir. Oleh karena itu, kita harus menyadari betapa pentingnya untuk berpartisipasi dalam proses demokratisasi dan mendukung sistem yang inklusif dan transparan.
Saya merasa terpanggil untuk berkontribusi pada perubahan yang lebih besar karena prinsip-prinsip moral yang dipetik dari pergerakan mahasiswa 1998. Saya akan terus memperjuangkan kebenaran, mendorong kerja sama, meningkatkan kemampuan kepemimpinan, mendukung hak asasi manusia, mendukung demokrasi yang inklusif. Saya berharap dapat membantu membangun masyarakat yang lebih adil, demokratis, dan berbudaya dangen menerapkan nilai-nilai ini dalam kedidupan sehari-hari saya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI