Lihat ke Halaman Asli

Rahadyo Handraskoro

menulis sebagai terapi dan keluar sesaat dari kepenatan

[Sinopsis Film] Taegukgi: The Brotherhood of War

Diperbarui: 2 Desember 2021   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cover film Taegukgi, Foto: www.imdb.com

Jika ditanya kapan pertamakali nonton film drama korea, maka saya pasti akan teringat film 'Taegukgi: Brotherhood of War", film kedua yang pernah saya tonton di World Cinema, alasan pertama nonton film ini adalah merupakan film perang, saya mah bodo amat perang sama siapa, yang penting ada adegan tembak-tembakannya. 

Meskipun sudah lebih dai 10 yang tahun yang lalu, jalan cerita film ini masih saya ingat, jadi saat menulis sekarang saya pun seolah-olah kembali ke masa lalu dimana harus mengendap ngendap bak James Bond dan begadang layaknya Rhoma Irama. 

Jalan cerita dari film ini yaitu mengenai kakak beradik yang harus memenuhi wajib militer sewaktu Perang Korea, si kakak bertekad menjadi seorang letnan agar dapat memulangkan adiknya yang sakit-sakitan, rencana ini pun berjalan lancar sampai ada serangan tiba-tiba saat seremonial pengangkatannya menjadi letnan berlangsung dan ia pun diculik oleh pihak musuh sebagai tahanan perang.

Karena tertekan mendapat stigma sebagai adik pengkhianat dari masyarakat sekitar membuat si adik pun diam-diam berusaha mengembalikan kakaknya dari pihak musuh dengan cara mendaftarkan diri menjadi skuadron yang bertugas mengintai markas musuh, disaat tugas berlangsung mereka pun ketahuan pihak musuh dan adegan baku tembak pun terjadi.

Dalam keadaan terjepit dan diminta mundur oleh atasan, si adik pun tidak sengaja melihat kakaknya yang ternyata telah di-brainwashed oleh pihak musuh, maka si adik pun berusaha menyadarkannya meskipun dipukuli kakaknya sendiri, setelah berlangsung lama akhirnya si kakak pun mulai sadar dan menyuruh adiknya untuk menuruti atasannya. 

Adegan berlanjut dimana si kakak akhirnya melawan temannya sendiri hingga akhirnya tewas setelah dibrondong senapan mesin. 

Ending dari film ini pun berlanjut pada masa kini dimana si adik yang sudah menua mengunjungi makam kakaknya sembari menangis menyesali keputusannya dulu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline