Lihat ke Halaman Asli

Jansen Thionardo

Ilmu Komunikasi Broadcasting

Konflik di Belahan Dunia: Konflik Semenanjung Indochina #Thailand-Kamboja

Diperbarui: 10 Juli 2022   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Pernyataan itu berbicara tentang menghindari konflik bersenjata yang kami pahami sebagai gencatan senjata. ...Asalkan senjata tidak ditembakkan dan artileri tidak berdentum, saya akan cukup gembira.

- Marty Natalegawa

Di benua Asia ada sebuah kawasan bernama Asia Tenggara. Kawasan Asia Tenggara meliputi Indochina*, Semenanjung Malaya, dan pulau-pulau di sekelilingnya. Di sebelah Utara, kawasan Asia Tenggara berbatasan langsung dengan Republik Rakyat China. Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Hindia, Teluk Benggala, dan India. Di Selatan bertetangga dengan Samudera Hindia. Serta, Samudera Pasifik di sebelah Timur (Hermawan, 2018).

Dalam kawasan Asia Tenggara juga tak bisa menghindari sebuah konflik yang terjadi antarnegara. Konflik-konflik yang terjadi misalnya di kawasan Indochina, seperti konflik di Kamboja dan konflik antara Thailand dengan Kamboja. Konflik lainnya di Asia Tenggara, tepatnya konflik di Filipina antara Pemerintah Filipina dengan gerilyawan MNLF dan MILF (Hermawan, 2018).

KONFLIK NEGERI GAJAH PUTIH DAN KAMPUCHEA

Konflik yang terjadi antara negeri Gajah Putih atau Thailand dengan Kamboja diakibatkan oleh sengketa perbatasan wilayah kedua negara. Latar belakang konflik ini bermula dari keambiguan lokasi kuil Prah Vihear yang dibangun oleh Raja Kamboja. Asumsi ini yang meyakini pemerintah Kamboja bahwa wilayah di kuil tersebut masuk ke dalam negara Kamboja. 

Argumentasi Kamboja ini didukung oleh bukti peta yang dibuat oleh pejabat Perancis di tahun 1907. Dengan begitu, Kamboja dapat memenangkan kasus ini di sidang Mahkamah Internasional. Merasa dirugikan atas kasus tersebut, Thailand menaruh pasukan mereka di wilayah sengketa dan tidak akan menuruti keputusan Mahkamah Internasional (Hermawan, 2018).

17 Juli 2008, UNESCO kembali mengakui kuil Vihear berada dalam wilayah Kamboja dan masuk daftar warisan kekayaan dunia. Dengan dua pernyataan itu, konflik Thailand dengan Kamboja kembali memanas di perbatasan ke dua negara tersebut. Konflik itu menimbulkan korban meninggal, dua orang dari tentara Kamboja dan lima orang dari tentara Thailand (Hermawan, 2018).

https://www.dw.com/id/thailand-dan-kamboja-mengaku-menang/a-17218614

21 Juli 2008, menggelar kembali perundingan untuk mengakhiri sengketa dengan nama Thailand-Kamboja General Border Committee (GBC), namun perundingan ini tidak menemukan titik temu. Akibat kegagalan perundingan ini, banyak kontak senjata yang dilakukan kedua belah pihak di perbatasan (Hermawan, 2018).

Pada akhirnya Indonesia turun tangan akibat Kamboja melayangkan masalah ini ke Dewan Keamanan PBB. Penyebab Kamboja membawa masalah ke DK PBB adalah banyak kontak senjata yang terjadi di daerah perbatasan. Segera Menteri Luar Negeri Indonesia membuat pertemuan dengan menteri luar negeri Kamboja dan Thailand (Hermawan, 2018).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline