Lihat ke Halaman Asli

Sudah Siapkah Siswa Kembali Belajar Tatap Muka?

Diperbarui: 30 Desember 2020   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sektor pendidikan adalah salah satu sektor yang terkena dampak Covid-19 sehingga kegiatan belajar mengajar harus dialihkan dalam bentuk online. Setelah kurang lebih dua semester para pelajar menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh, melalui kanal Youtube Kemendikbud RI, Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa mereka telah mengizinkan sekolah dan perguruan tinggi untuk menyelanggarakan pembelajaran tatap muka kembali dengan persyaratan tertentu.

Pertanggal 27 Desember 2020, di Indonesia sendiri tercatat sudah ada 713 ribu kasus Covid-19 dengan pasien sembuh sebanyak 584 ribu orang, dan korban meninggal sebanyak 21 ribu orang. Gejala umum dari  Covid-19 adalah demam, batuk kering, hilangnya indra penciuman serta perasa, namun yang terbaru ditemukan gejala baru diantaranya adalah ruam pada kulit, diare, dan halusinasi. 

"Kalo saya sih takut ya kembali tatap muka. Soalnya semakin kesini, lingkup penularan Covid-19 semakin dekat. Dan saya pribadi juga nggak begitu percaya protokol new normal. Menurut saya, cara terbaik menghindari penularan Covid ya social distancing. Dan kalo sekolah offline, walau di dalam kelas kita jauhan, begitu keluar kelas kan tidak menjamin kita akan tetap jaga jarak," ujar Qyko (15), pelajar di salah satu SMA di Kota Bogor.

Ia menambahkan bahwa tidak semua orang yang tertular Covid-19 akan menjadi pasien, bisa saja mereka menjadi pembawa dan menularkannya kepada orang-orang yang imunitasnya lebih rendah. Menurutnya, sekolah wajib mempersiapkan sarana kebersihan dan kesehatan bagi seluruh siswa, mulai dari sterilisasi ruang kelas, penyediaan air dan sabun cuci tangan, serta kewajiban penggunaan masker yang hingga saat ini masih sering disepelekan.

Persiapan pembelajaraan tatap muka harus benar-benar optimal agar tidak menciptakan cluster baru. Kebijakan serta peraturan dari Kemendikbud tentu juga harus diimbangi juga oleh kesadaran pribadi setiap orang agar angka Covid-19 di Indonesia tidak semakin bertambah. Jangan lupa menggunakan masker, hindari kerumunan, cuci tangan, makan makanan bergizi dan olahraga yang teratur agar kita dapat menghindari potensi penularan Covid-19.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline