Lihat ke Halaman Asli

Jandris Slamat Tambatua

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pascasarjana MSDM, Competency Assessor

"Hidupmu Itu Sama Seperti Uap" Sebentar Saja Kelihatan Lalu Lenyap

Diperbarui: 20 Maret 2024   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hidup seperti uap, memahami kehidupan yang singkat namun berharga (dok. pribadi)

Seperti uap yang melayang-layang sebelum lenyap, begitulah kisah hidup manusia.

Setiap detik yang berlalu membawa kita lebih dekat kepada akhir dari perjalanan hidup kita. 

Meskipun hanya singkat seketika, namun begitu berharga dan penuh makna.

Dalam perjalanan hidup yang singkat ini, kita mengalami berbagai fase yang mengajarkan kita banyak hal. 

Seperti uap yang terbentuk dari air, kita juga terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang kita jalani. 

Setiap momen, setiap kegagalan, setiap kebahagiaan, semuanya membentuk pola unik dari hidup kita.

Namun, seperti uap yang lenyap tanpa jejak, hidup ini juga akan berakhir suatu saat. Hal ini menjadi pengingat bagi kita untuk menjalani hidup dengan penuh kesadaran dan makna. 

Jangan sia-siakan waktu yang singkat ini dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Ramadan mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah. 

Ketika kita merasa lapar dan haus di siang hari, kita diingatkan tentang jutaan orang di dunia ini yang tidak memiliki cukup makanan dan minuman setiap hari. 

Hal ini menjadi kesempatan bagi kita untuk berbagi rezeki dengan sesama dan menjadi lebih peka terhadap kondisi orang lain.

Seiring berjalannya bulan Ramadan, kita semakin menyadari bahwa hidup ini hanya sementara dan setiap detiknya sangat berharga. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline